JAKARTA - Ketua Sementara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango mengungkap masih banyak oknum yang membeking atau melindungi praktik lancung di sektor pengelolaan sumber daya alam.
Hal ini disampaikan Nawawi dalam kegiatan Penguatan Antikorupsi untuk Penyelenggara Negara Berintegritas atau Paku Integritas yang dihadiri tiga calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres), Rabu, 17 Januari. Ia mengatakan oknum yang melindungi praktik korupsi masih kerap mereka temui di lapangan.
“Kami temui oknum-oknum sebagai backing di sektor pengelolaan sumber daya alam, seperti pada sektor pertambangan, perkebunan, kehutanan,” kata Nawawi dalam sambutannya di hadapan para capres dan cawapres yang hadir di gedung Juang KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan.
Tak hanya itu, Nawawi juga menyinggung korupsi yang berkaitan dengan pengadaan barang dan jasa. Katanya, mulai dari perencanaan hingga proses perizinan kerap terjadi kecurangan dan korupsi.
Hal inilah yang diduga membuat indeks persepsi korupsi (IPK) di Tanah Air terus mengalami stagnansi bahkan menurun. “Di lapangan kami masih menemukan di seluruh Indonesia maraknya praktek pemberian komisi atas proyek-proyek pembangunan,” ujar Nawawi.
BACA JUGA:
“Praktek suap pada proses perizinan, pengaturan proses pengadaan barang dan jasa, bahkan dimulai sejak proses perencanaan hingga jual beli jabatan,” sambungnya.
Terakhir, Nawawi juga menyinggung masih banyak oknum yang memeras. Mereka biasanya minta jatah proyek dan kerap diadukan oleh masyarakat.
“Dengan kata lain, pemberantasan korupsi selama ini belum optimal pada implementasi,” pungkasnya.