Bagikan:

MAKASSAR - Juru Bicara Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), Ismail Bachtiar, menyebut ada dugaan intimidasi saat kampanye capres nomor urut 1 Anies Baswedan di Lapangan Bola Cina, Kecamatan Cina, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

"Dua hari sebelum acara, kami sudah memasang baliho, spanduk ke mana-mana. Besoknya pada hilang, banyak yang dicabut. Kami coba cari tahu, cuma tidak ketemu," kata Ismail di sela-sela kampanye Anies Baswedan dilansir ANTARA, Rabu, 17 Januari.

Selain hilangnya alat peraga kampanye, dugaan intimidasi serangan di media sosial juga terjadi dengan menyampaikan hoaks atau informasi sesat untuk menggagalkan kampanye Anies Baswedan di Bone.

"Jadi, saya bilang, sudahlah, mungkin karena kontestasi, dinamikanya seperti ini. Tadi malam bikin khawatir, DM (pesan langsung) sosmed saya isinya hujatan semua. Kedua, saya heran ada orang menyebar hoaks, katanya Pak Anies tidak jadi datang dan pindah acaranya ke jam 13.00 siang. Tetapi, tadi pagi, alhamdulillah sampai tidak ada tempat ruang gerak masuk ke acara," jelas Ismail.

Mengenai ada oknum tertentu yang mengenakan kaos pasangan calon lain dalam acara kampanye pasangan calon nomor urut 1 Anies-Muhaimin, Ismail membenarkan hal itu. Namun, pihaknya tidak mau meladeni orang-orang tersebut.

"Itulah yang saya maksud. Tadi malam, kira-kira jam 01.00, saya masih di lapangan, ada beberapa orang datang bertanya-tanya segala macam, mengaku dari sini; dan ditanya mau ngapain, mereka mengatakan tidak jelas juga," ungkap anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan itu.

Meski demikian, Ismail menegaskan pihaknya tidak mau menuding siapa yang diduga mencabut baliho pasangan AMIN di sepanjang jalan lokasi kampanye di Bone dan mengganti dengan baliho pasangan calon lain.

Ismail menilai hal tersebut merupakan bentuk dugaan intimidasi.

"Sudah tahu bahwa acara ini resmi, acara ini legal, berizin; mestinya kalau saling menghormati, saling mengerti, tidak usah ada upaya-upaya seperti itu," tuturnya.