Menlu Yordania Safadi Nilai Israel Hambat Masuknya Bantuan ke Jalur Gaza
Truk pengangkut bantuan kemanusiaan dari Mesir memasuki Gaza melalui Rafah. (Twitter/@PalestineRCS)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi mengatakan pada Hari Selasa, Israel memberikan banyak hambatan masuknya bantuan ke Jalur Gaza, sehingga memperburuk penderitaan warga Palestina di wilayah itu.

Berbicara dalam konferensi pers bersama timpalannya dari Australia Menlu Penny Wong, Menlu Safadi mengatakan hambatan tersebut menyebabkan hanya 10 persen dari total kebutuhan lebih dari dua juta warga Gaza yang dapat dipenuhi.

"Kenyataannya sekarang adalah tindakan Israel menghalangi masuknya bantuan yang cukup dan hanya sebagian kecil yang disalurkan," katanya, melansir Reuters 16 Januari.

Israel, yang menyaring barang-barang yang masuk ke Gaza dan menahan bantuan yang dianggap digunakan untuk tujuan militer oleh kelompok militan Hamas, membantah telah menghambat bantuan.

Israel juga mencegah bantuan mencapai Gaza utara, di mana pemboman dan pendudukan Israel selama berminggu-minggu telah menghancurkan infrastruktur dan sebagian besar bangunan tempat tinggalnya, kata Menlu Safadi.

Sebelumnya, kantor kemanusiaan PBB mengatakan pada Hari Jumat, Pemerintah Israel secara sistematis menolak akses mereka ke Gaza utara untuk mengirimkan bantuan dan hal ini secara signifikan menghambat operasi kemanusiaan di sana.

Yordania, yang berada di garis depan di antara negara-negara Arab yang mendorong Israel untuk memberikan lebih banyak bantuan, adalah satu-satunya negara yang mengirimkan bantuan ke Gaza ke dua rumah sakit lapangan militer yang dikelolanya.

Hal ini berhasil membuat Israel mengizinkan Program Pangan Dunia (WFP) untuk mengirim pengiriman ke Gaza melalui jalur darat lain yang dimulai dari Yordania, yang telah membantu mengurangi tekanan pada penyeberangan utama perbatasan Rafah, yang kapasitasnya terbatas.

"Bahkan bantuan yang datang tidak menjangkau seluruh Gaza, beberapa di antaranya tiba di selatan dan ketika kita berbicara tentang utara, ada hambatan besar Israel yang menghalangi pengiriman bantuan ke sana," jelas Menlu Safadi.

Menlu Safadi juga menyalahkan Israel karena tidak mengindahkan seruan resolusi Dewan Keamanan PBB yang diadopsi bulan lalu, yang menyerukan agar akses kemanusiaan aman tanpa hambatan dan memperluas akses kemanusiaan.

"Sayangnya hal ini belum terjadi hingga saat ini dan hal ini disebabkan oleh sikap Israel yang menolak memberikan bantuan yang cukup dan menolak mengadopsi cara-cara yang lebih efektif untuk mempercepat pengiriman bantuan," tandas Menlu Safadi.