Bagikan:

JAKARTA - Istri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Sinta Nuriyah mengajak masyarakat untuk memilih pemimpin nasional yang bisa menjaga keutuhan bangsa yang selama ini sudah dijaga bersama-sama.

Hal itu disampaikan Sinta usai memimpin delegasi Gerakan Nurani Bangsa (GNB) bertemu dengan Wakil Presiden Ma’ruf Amin di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis 11 Januari.

“Orang yang bisa menjaga amanah, menjaga keutuhan itulah yang harus kita pilih menjadi pemimpin bangsa kita,” katanya.

Dia berharap pemimpin nasional terpilih nantinya adalah sosok yang bisa membawa kemakmuran, kesejahteraan dan kebaikan, tidak hanya bagi negara, tapi juga bagi bangsanya, serta merupakan orang-orang yang amanah yang bisa menegakkan keadilan.

“Pokoknya yang menebar kebajikan. Apalagi di dalam negara Indonesia, dia sanggup menjaga keutuhan bangsa dan negara. Itu paling penting. Karena ya kalau kita belajar sejarah, bahwa negara kita telah dipersatukan Mahapatih Gajah Mada dari Sabang sampai Merauke untuk menjadi satu negara yang utuh, yang satu, yang tidak terpecah belah walaupun terdiri dari berbagai suku dan agama,” terangnya.

Dia menekankan Indonesia perlu memiliki pemimpin yang mampu menjaga keutuhan, yang tidak hanya memikirkan kelompoknya saja.

“Artinya tidak hanya memikirkan kelompoknya saja, tidak hanya memikirkan etnisnya saja, tidak hanya memikirkan agamanya saja, tapi semuanya. Ini adalah bangsa Indonesia. Itu yang harus dijaga keutuhannya. Kita bersaudara dan kita adalah satu, satu nusa, satu bangsa, satu bahasa. Ini harus dijaga keutuhannya,” tuturnya.

Sementara itu dalam pertemuannya dengan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Sinta Nuriyah selaku Ketua Gerakan Nurani Bangsa didampingi para tokoh bangsa antara lain Quraish Shihab, KH. Sayyid Muhammad Hilal Al Aidid, Lukman Hakim Saifuddin, Karlina Rohima Supelli, Makarim Wibisono, Kardinal Suharyo, Pendeta Gomar Gultom dan Alissa Wahid.

Dalam pertemuan dengan Wapres, para tokoh yang hadir menyampaikan hal-hal terkait pentingnya keutuhan bangsa, cita -cita bangsa negara Indonesia yang merdeka berdaulat, adil dan makmur.

Rencananya para tokoh juga akan segera menemui Presiden Joko Widodo serta para presiden dan wakil presiden terdahulu, termasuk penyelenggara negara dan penyelenggara pemilihan umum untuk menyuarakan hal serupa.