JAKARTA - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari merespons beberapa kritik Calon Presiden pada akhir pekan kemarin. Ia mengungkapkan bahwa pihaknya hanya berperan sebagai penyelenggara acara debat capres.
Sebagai penyelenggara, KPU tidak berwenang mengatur substansi jawaban dan strategi para peserta debat.
"Jadi tentang strategi, tentang substansi jawaban, bukan ranah KPU untuk membuat penilaian. KPU menyiapkan forum untuk debatnya. Jadi soal strateginya, substansinya itu sepenuhnya menjadi hak dan wewenang calon dan tim pasangan calon," kata Hasyim Selasa 9 Januari.
Pernyataannya ini menyikapi sejumlah opini yang mengkritisi debat capres ketiga yang digelar Minggu lalu, berlangsung dengan aksi peserta yang dianggap lebih menyerang personal. Opini tersebut juga dikemukakan Presiden Joko Widodo.
"Saya tidak komentar ya (tentang opini serangan personal). KPU ini kan menyelenggarakan debat sudah dengan berbagai macam pertimbangan dan pembicaraan, kesepakatan dengan semua tim pasangan calon, termasuk dengan televisi," tutur Hasyim.
Ia pun mengingatkan bahwa ajang debat capres-cawapres merupakan wadah berkampanye masing-masing pasangan calon presiden dan wakil presiden. Menurutnya, substansi perdebatan merupakan hak penuh rakyat untuk menilai.
BACA JUGA:
Yang harap diingat, menurut Hasyim, adalah debat ini kampanye. Salah satu metode kampanye itu debat, sehingga kemudian yang punya hak dan mempunyai kewenangan menilai kualitas debat, dan kemudian substansi perdebatan adalah rakyat sebagai pemilih.
"Apakah masuk di pikiran dan hatinya rakyat atau tidak, itu sepenuhnya rakyat yang akan menilai mengomentari. Meyakinkan atau tidak itu pemilih. KPU juga tidak akan komentar soal itu," pungkas Hasyim.