JAKARTA - Calon Presiden Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo, memberikan tanggapan terhadap kekhawatiran terkait etika politik yang muncul setelah Presiden Joko Widodo melakukan sejumlah pertemuan dengan elite politik.
Pertemuan tersebut melibatkan Menteri Pertahanan dan Capres Nomor Urut 2, Prabowo Subianto, pada Jumat 5 Januari malam di Jakarta. Selanjutnya pertemuan dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, pada Sabtu pagi 6 Janurai di Kota Bogor, Jawa Barat.
Ganjar Pranowo menyatakan kesadaran akan masalah etika dalam politik dan mengakui adanya ketidaksetujuan terhadap hal tersebut. "Iya, memang kita punya problem etika gitu 'kan. Karena ada yang tidak setuju dengan etika," ujar Ganjar sambil tertawa di kawasan Cakung, Jakarta, Sabtu, 6 Januari.
Namun, dalam wawancara tersebut, Ganjar juga menyoroti kekhawatiran terkait potensi penyalahgunaan kewenangan oleh pemerintah selama ajang Pilpres 2024. "Kekhawatiran kami adalah ketika semua menyalahgunakan, penyalahgunaan kewenangan terjadi. Ketika penyalahgunaan kewenangan itu terjadi, maka pada saat itu mencederai rakyat. Maka kontrolnya mesti bagus ya, Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu) enggak boleh takut ya," tegasnya.
BACA JUGA:
Ganjar juga menegaskan bahwa dirinya dan calon wakil presidennya, Mahfud Md, selalu mengingatkan pendukung untuk mentaati hukum dan aturan yang berlaku. "Tetapi kami sendiri, kayak saya, Pak Mahfud, juga selalu mengingatkan pendukung kita, baik dari partai maupun relawan agar semua juga taat hukum, taat aturan seperti yang saya sampaikan di sini tadi," tambahnya.
Sebelumnya, Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi menghabiskan waktu bersama Menhan Prabowo Subianto dalam makan malam di Rumah Makan Seribu Rasa Menteng pada Jumat malam. Pada Sabtu pagi, Jokowi juga berolahraga dan sarapan bersama Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, serta jajaran pengurus partai tersebut di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat.