Pilot Japan Airlines Sempat Tak Sadar Ada Kobaran Api Sebelum Akhirnya Diinformasikan Awak Kabin
Petugas damkar tengah memadamkan api pesawat Japan Airlines Co (JAL) yang terbakar di Bandara Haneda (Foto: Tangkapan layar Youtube @ CNN-News18)

Bagikan:

JAKARTA - Pilot di Japan Airlines yang menabrak pesawat penjaga pantai setelah mendarat di Bandara Haneda Tokyo, Selasa, 2 Januari lalu sempat tak menyadari ada kobaran api. 

Menurut rekaman yang diambil oleh penumpang menunjukan sebuah bola api menyembur dari pesawat sebelum berhenti, dengan api mulai menyebar dari bawah pesawat. 

Menurut penyiar nasional NHK, pilot Japan Airlines di ruang kokpit tidak mengetahui tentang kebakaran sampai diinformasikan oleh awak kabin. Laporan NHK, kepala pramugari, satu dari sembilan penumpang, melaporkan ke kokpit bahwa pesawat terbakar karena awak kabin memerlukan izin untuk membuka pintu darurat.

Pada saat ini, kabin dipenuhi asap dan semakin panas, dengan bayi menangis dan orang-orang memohon agar pintu dibuka. Dalam satu klip video, terdengar suara anak muda berteriak.

"Tolong keluarkan kami. Kumohon. Tolong buka. Buka saja. Oh, Tuhan."

Ada delapan pintu keluar darurat namun evakuasi dimulai dari dua perosotan di bagian depan pesawat akibat kebakaran. Hanya satu pintu keluar lainnya, di kiri belakang, yang aman dari kebakaran, tetapi sistem interkom tidak lagi berfungsi, sehingga kokpit tidak dapat memberikan lampu hijau, kata JAL.

Awak di belakang menganggap sangat penting bagi para penumpang untuk turun dari pintu belakang dan tetap membukanya, seperti yang telah mereka latih. Mereka menggunakan megafon dan suaranya sendiri untuk memberikan instruksi kepada para penumpang.

Butuh waktu 18 menit untuk mengevakuasi seluruh pesawat, dengan pilot menjadi orang terakhir yang menginjakkan kaki di landasan pada pukul 6: 05 sore.

Segera setelah itu, seluruh pesawat menjadi neraka dan lusinan mobil pemadam kebakaran berusaha memadamkan kobaran api. Proses itu akhirnya memakan waktu delapan jam.

"Bau asap ada di udara, dan pintu tidak terbuka. Jadi saya pikir semua orang panik," kata seorang wanita kepada wartawan di bandara dilansir dari AFP. 

"Sejujurnya, saya pikir kami tidak akan selamat. Jadi saya mengirim SMS kepada keluarga dan teman-teman saya untuk mengatakan bahwa pesawat saya sedang terbakar, saat ini," kata wanita lain kepada penyiar NHK.

"Penumpang tampaknya telah mengikuti instruksi dengan cara buku teks," kata Terence Fan, pakar industri penerbangan dari Singapore Management University kepada AFP, dengan yang lain memuji mereka yang ada di dalam pesawat karena meninggalkan tas kabin mereka. "Inilah tepatnya yang dirancang untuk kebijakan evakuasi - badan pesawat itu sendiri pada akhirnya tidak dimaksudkan untuk selamat dari kobaran api."

Setidaknya satu anjing peliharaan dan satu kucing harus ditinggalkan di pesawat dan mati, kata maskapai itu.

Penyelidik dari Jepang, Prancis, Inggris, dan Kanada sedang menyelidiki kecelakaan itu pada hari Kamis, dengan sisa-sisa hangus dari dua pesawat masih mengotori salah satu dari empat landasan pacu Haneda.

Perekam penerbangan dan perekam suara dari pesawat penjaga pantai telah ditemukan, tetapi rekaman dari pesawat penumpang tersebut masih dicari.

Kementerian transportasi pada hari Rabu merilis transkrip komunikasi pengendali penerbangan, yang menunjukkan bahwa mereka menyetujui pendaratan penerbangan JAL, kata laporan media.

Namun pesawat penjaga pantai dilaporkan diperintahkan untuk pergi ke tempat di dekat landasan.

Sebelumnya pada hari Rabu, NHK telah melaporkan bahwa pilotnya, Genki Miyamoto, 39, mengatakan segera setelah kecelakaan bahwa dia memiliki izin untuk lepas landas.