Tim SAR Selamatkan 6 ABK Kapal Nelayan Tenggelam di Pulau Sebuku Lampung
Suasana saat para korban kapal tenggelam tiba di Dermaga Bom Kalianda Lampng Selatan untuk menunggu tim medis menjemput. ANTARA/Riadi Gunawan.

Bagikan:

LAMPUNG - Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) gabungan berhasil menyelamatkan enam anak buah kapal (ABK) nelayan yang tenggelam di perairan Lampung Selatan.

Para korban kapal nelayan yang tenggelam itu tiba di dermaga Bom Kalianda disambut oleh keluarga mereka serta masyarakat sekitar.

Kepala Pos SAR Basarnas Bakauheni Febri Yanda mengatakan, pihaknya bersama Tim SAR gabungan TNI/Polri berhasil mengevakuasi korban kapal tenggelam dengan selamat di perairan Pulau Sebuku, Kabupaten Lampung Selatan.

"Alhamdulillah keenam korban berhasil kita evakuasi dengan selamat di perairan Pulau Sebuku, dan pada pukul 12.00 WIB para korban tiba di Dermaga Bom Kalianda untuk dibawa ke rumah sakit Bob Bazar," katanya dilansir ANTARA, Kamis, 4 Januari.

Kronologi kejadian bermula pada hari Rabu tanggal (03/01) mereka berangkat pergi untuk mencari ikan di laut, dan pukul 20.00 WIB, kapal tersebut mengalami kecelakaan laut.

"Jadi para nelayan berangkat pergi melaut menuju arah Sebuku sekitar pukul 08.00 WIB, dan sekitar jam 22.00 WIB, kapal dihantam ombak besar dan pecah serta tenggelam," katanya.

Kemudian pada hari Kamis (4/1) Tim SAR menerima laporan dari ketua HNSI Lampung Selatan, ada anggota nelayan yang mengalami kecelakaan laut dan membutuhkan pertolongan.

Febri juga mengatakan, pihaknya langsung berkoordinasi dengan TNI/Polri serta nelayan setempat untuk melakukan pencarian, penyelamatan, dan penjemputan kepada para korban.

"Para nelayan itu berasal dari Lampung Selatan, untuk cuaca di laut saat ini sudah kita prediksi kadang badai, ombak besar," katanya.

 

Salah satu korban, Carimin (60) mengatakan, dirinya bersama ABK lainnya berjuang bersama-sama untuk menyelamatkan diri saat kapal tersebut tenggelam.

"Iya waktu pas tenggelam dari jam 20.00 WIB, itu kami di perahu, lalu kapalnya tenggelam, dan kami saling mengikatkan diri satu sama lain agar tidak mencar dan untuk berjuang menyelamatkan," kata Carimin.

Keenam korban kapal tenggelam tersebut adalah Nahkoda Carimin (60), kemudian para ABK Iwan, Nawi, Putra, Ari, dan Amir.