7 Hari Mencari Tanpa Hasil, SAR Hentikan Operasi Pencarian Nelayan di Perairan Lampung Selatan
Tim SAR Gabungan saat melakukan pencarian korban hilang di perairan laut Lampung Selatan. (Foto via ANTARA/HO)

Bagikan:

LAMPUNG SELATAN - Pencarian nelayan yang hilang di perairan Pulau Mundu, Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan, akhirnya dihentikan setelah berlangsung selama tujuh hari.

Pencarian terhadap korban nelayan yang tenggelam di perairan Pulau Mundu ini sebelumnya dilakukan tim SAR Gabungan, Rescue Pos SAR Bakauheni, Polair Polda Lampung, Polair Polres Lampung Selatan, Babinsa Penengahan, kru kapal KM Bahtera Al Barokah dan nelayan setempat.

Namun, operasi pencarian selama tujuh hari itu tak membuahkan hasil. "Pencarian korban nelayan yang tenggelam sudah memasuki hari ke tujuh. Tim SAR Gabungan menghentikan pencarian terhadap korban yang bernama Ali Yusuf (31), ABK KM Bahtera Al Barokah yang jatuh di Perairan Pulau Mundu, Kecamatan Ketapang," kata Koordinator Pos SAR Bakauheni, Febri Yanda, seperti disadur dari Antara, Kamis, 23 Maret.

Dia mengatakan, bahwa operasi telah dilaksanakan selama tujuh hari dan tidak ditemukan adanya tanda-tanda korban, maka operasi SAR diusulkan untuk ditutup dan dilanjutkan dengan pemantauan.

"Apabila di kemudian hari terdapat laporan atau informasi tentang korban, operasi SAR siap dibuka kembali," kata dia.

Dia menyampaikan, sebelumnya pihaknya mendapat laporan korban hilang pada Minggu, (16/3) lalu Tim SAR Gabungan memulai melakukan pencarian pada pukul 07.30 WIB.

Lalu Tim SAR Gabungan menuju lokasi kejadian dan melaksanakan pencarian radius 13 NM menuju ke arah selatan Pulau Prajurit, Pulau Sangiang, Tanjung Tua, dan Perairan Pulau Sebesi, serta Pulau Sangiang, dengan menggunakan RIB 02 Basarnas. Pos Sar Bakauheni, juga ikut bergabung dalam pencarian.