JAKARTA - Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menerima dukungan sebagai calon presiden di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dari pengurus dan santri Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, Probolinggo, Jawa Timur.
Pemimpin Ponpes Zainul Hasan Genggong KH Moh. Hasan Mutawakkil ‘Alallah, yang mewakili pengurus dan para santri, meyakini Prabowo sosok yang tepat untuk memimpin Indonesia ke depannya.
“Prabowo sudah ditakdirkan untuk jadi presiden. Salah satu buktinya, beliau jadi menhan (menteri pertahanan), posisi strategis yang mempertahankan kedaulatan negara,” kata KH Hasan Mutawwakil dilansir ANTARA, Selasa, 2 Januari.
Dia melanjutkan pertahanan negara beririsan dengan nilai-nilai agama, karena agama apapun termasuk Islam membutuhkan stabilitas. Oleh karena itu, Hasan meyakini Prabowo berhasil menjalankan tugasnya sebagai menteri pertahanan selama periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
“Posisi Pak Prabowo sebagai menhan adalah uji coba dan ternyata beliau sukses,” kata Hasan Mutawakkil, kiai yang memimpin Ponpes Genggong sejak 1991, kepada Prabowo.
Pemimpin Ponpes Genggong juga menyampaikan mereka mendukung Prabowo karena meyakini capres nomor urut 2 itu punya niat yang tulus untuk Indonesia.
“Kami yakin menerima Prabowo karena hidupnya sudah diwakafkan untuk Indonesia,” kata KH Hasan Mutawakkil ‘Alallah.
Terakhir, menutup sambutannya, Pemimpin Ponpes Genggong pun memberikan pantun untuk Prabowo.
“Dari Situbondo pergi ke Bekasi, nginep di Batu mampir Kediri. Kenapa Bapak Prabowo menjadi pilihan kaum santri, karena hatinya menyatu dengan para kiai,” kata Mutawakkil yang diikuti riuh tepuk tangan para santri.
BACA JUGA:
Prabowo, selepas menerima dukungan dan mendengar aspirasi itu, menyampaikan terima kasih kepada Ponpes Genggong.
Dia mengatakan aspirasi dari harapan dan aspirasi itu menjadi pedoman sikap dan langkah-langkah politiknya ke depan.
Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong di Probolinggo merupakan salah satu pesantren tertua di Jawa Timur yang berdiri sejak 1839. Kompleks Ponpes Genggong berdiri di atas lahan seluas lebih dari 90 hektare yang berada di wilayah empat desa, yaitu Desa Karangbong, Desa Ketompen, Desa Pajarakan Kulon, dan Desa Temenggungan.
Jumlah santri Ponpes Genggong lebih dari 20.000 orang, yang tidak hanya dari Indonesia, tetapi ada juga dari negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.