Bagikan:

JAKARTA - Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka mengaku sering dibantu Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dalam membangun Kota Solo. Pasalnya, Ganjar merupakan mantan 'atasan' Gibran selaku Gubernur Jawa Tengah. 

Hal itu disampaikan Gibran saat ditanya Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin terkait bagaimana tips dan trik agar investasi dan proyek besar yang Solo bisa juga didapat kota lain, dalam debat cawapres yang digelar KPU malam ini. 

Gibran mulanya mengatakan bahwa setiap walikota harus menyediakan readiness criteria atau kriteria kesiapan. Readiness criteria tersebut antara lain, surat peminatan, kesiapan lahan, kesiapan rencana induk dan detail, kesiapan institusi pengelola dan anggaran pengelolaan, serta kesanggupan menerima hibah. 

"Saya jawab lagi, sebelum ada proyek dari pusat masuk, kita para walikota harus menyiapkan readiness criteria, kalau nggak ada itu nggak mungkin proyek itu masuk," ujar di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat, 22 Desember, malam. 

Selain itu, Gibran melanjutkan, perlu juga para walikota menyiapkan hal-hal non teknis seperti relokasi dan lobi-lobi dengan warga. 

"Kita sebagai walikota harus menyiapkan hal-hal non teknis, relokasi, nego dengan warga-warga bantaran sungai, bantaran rel kereta api, itu Gus," jelas Wali Kota Solo itu. 

Kemudian, kata Gibran, harus pula berkolaborasi dengan pemerintah daerah. Dalam hal pendanaan, kata dia, APBN untuk pembangunan dibantu dengan anggaran APBD, CSR dan BUMN. 

Bahkan, kata Gibran, sebagai kepala daerah di Surakarta dia sering dibantu gubernur Jawa Tengah, yakni Ganjar Pranowo.

"Lalu, juga harus berkolaborasi, tidak semuanya pakai APBN, ada yang pakai APBN plus APBD, plus dibantu, saya sering dibantu pak Ganjar, gubernur saya. Ini kolaborasi, tidak semuanya APBN, ada CSR, ada BUMN juga, ini kolaborasi," ungkap Gibran. 

"Sekali lagi, sebelum itu masuk kita menyiapkan readyness kriteria," tutup putra sulung Presiden Joko Widodo itu.