Bagikan:

JAKARTA - Calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menggaungkan aksi "slepet" dalam segmen pertama Pilpres 2024 khusus cawapres.

Membawa selendang batik yang dikalungkan di lehernya, Cak Imin mempraktikkan gaya pecutan kain yang ia maksud dengan aksi "slepet tersebut". Menurut dia, "slepet" adalah gagasan menghadirkan kemakmuran dan keadilan.

Hal ini diungkapkan Cak Imin dalam debat kedua Pilpres 2024 khusus cawapres di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat.

"Ini lah yang disebut sebagai 'slepet', menjadi bagian dari kewenangan untuk menghadirkan kemakmuran dan keadilan. Slepet itu seperti sarung yang saya bawa ini, bisa dikalangan santri bisa membangunkan yang tidur, menggerakkan yang loyo, dan sekaligus mengingatkan yang lalai," kata Cak Imin, Jumat, 22 Desember.

Menurut Imin, aksi "slepet" bisa dibilang sebagai sebagai cara interupsi kebijakan untuk melakukan perubahan menuju keadilan bagi setiap lapisan masyarakat.

"Jangan salah, 'slepet' itu disrupsi, disrupsi itu adalah awal dari perubahan bayangkan 100 orang Indonesia kekayaannya di atas 100 juta jumlah penduduk Indonesia. Artinya ini keadaan yang tidak adil. Ini harus kita 'slepet'," urai Cak Imin.

Dalam kesempatan itu, Cak Imin juga mengumbar janji akan mengalokasikan anggaran negara untuk menyalurkan kredit usaha untuk anak muda di Indonesia jika memenangkan Pilpres 2024.

"Insyaallah AMIN (Anies-Muhaimin) memastikan 5 persen anggaran dari APBN atau sekitar Rp150 triliun kita khususkan kamu-kamu, kaum muda indonesia, kamu-kamu yang memiliki energi besar untuk menjadi bagian terdepan bagi kemajuan bangsa kita," ucapnya.

Ketua Umum PKB tersebut mengungkapkan, program penyaluran kredit tersebut bernama KAMU yang merupakan akronim dari program Kredit Usaha Anak Muda.

"KAMU, Kredit Usaha Anak Muda yang diberi kesempatan untuk mengakses sebanyak-banyaknya menjadi pelaku ekonomi yang baik," ucap Cak Imin.

Selain itu, Cak Imin juga berjanji dirinya dan capres Anies Baswedan akan menjalankan program Bansos Plus. Dalam artian, program bansos yang sudah ada akan ditingkat nominal dan jumlah penerimanya.

"AMIN menginginkan bansos yang memang menjadi kewajiban negara ini diteruskan, dan bahkan harus ditingkatkan. Sehingga kita ingin Bansos Plus yang semakin membawa rakyat kita memiliki kemampuan daya beli dan menfongkrak ekonomi masyarakat kita," urainya.