Bagikan:

JAKARTA - Calon Wakil Presiden Muhaimin Iskandar atau Cak Imin membawa sarung dalam debat perdana cawapres yang berlangsung di JCC, Jakarta, Jumat, 22 Desember. Dalam pemaparan visi misi di bagian awal debat, Cak Imin menggunakan sarung sebagai simbol untuk menyelepet hal-hal yang tak adil di Indonesia.

Salah satu poin ketidakadilan di Indonesia, menurut Cak Imin, adalah 100 orang Indonesia memiliki jumlah kekayaan di atas Rp100 juta jumlah penduduk Indonesia. 

"Artinya ini keadaan yang tidak adil ini harus kita selepet. Kita juga harus punya keyakinan bahwa 100 orang yang kaya ini kita pajakin bersamaan dengan kita turunkan pajak kelas menengah di Indonesia," jelas Cak Imin dalam pemaparan awal visi-misi, Jakarta, Jumat, 22 Desember. 

Bagi Cak Imin, makna slepet merupakan disrupsi. Disrupsi adalah awal dari perubahan. Malang melintang di dunia politik, slepet menurut Cak Imin adalah kewenangan dari pimpinan tertinggi untuk menghadirkan keadilan dan kemakmuran rakyat.

"Biasa di kalangan santri bisa membangunkan yang tidur, menggerakkan yang loyo dan sekaligus mengingatkan yang lalai. Alhamdulillah, Gusti Allah memberi kesempatan saya untuk bersama-sama Mas Anies yang memiliki pemikiran yang sama untuk terwujudnya perubahan dan perbaikan bahkan kami berdua seperti botol dengan tutupnya," tegas Cak Imin.