JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengatakan bahwa Program Inkubasi Bisnis Pesantren Kementerian Agama mampu membawa pondok pesantren menuju kemandirian ekonomi.
"Pak Jokowi (dan) Menteri Agama (Yaqut Cholil Qoumas) memikirkan bagaimana pesantren-pesantren itu bisa mandiri, bisa punya kegiatan ekonomi," kata Prabowo saat ditemui usai menghadiri acara Sarasehan Peningkatan Kemandirian Pesantren di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu.
Ia menjelaskan bahwa melalui program tersebut pondok pesantren dapat memberikan pelayanan kepada santri/santriwati tanpa bergantung pada bantuan. Hal tersebut menurut dia, sesuai dengan tujuan pemerintah untuk memperkuat pesantren sebagai pilar kemandirian.
Prabowo menilai pesantren bukan hanya sekadar tempat pendidikan agama, namun juga sebagai lembaga yang memainkan peran strategis dalam pembangunan ekonomi.
Dia mengatakan melalui program tersebut, pesantren sebagai lembaga akan turut berkontribusi dalam mencetak generasi yang tidak hanya kompeten secara keagamaan, tetapi juga memiliki keahlian dan pemahaman dalam berwirausaha.
"Jadi pesantren itu bisa memberi pelayanan kepada santri tidak harus selalu cari-cari bantuan sumbangan," ujarnya.
Dia menilai bahwa pesantren sangat penting untuk dikembangkan karena selain membentuk kemandirian, di dalam sejarahnya juga berperan dalam mendukung kemerdekaan Republik Indonesia.
BACA JUGA:
Prabowo mengatakan bahwa pesantren dalam berjuang melawan penjajah banyak dipimpin oleh kyai-kyai dan ulama-ulama besar.
"Pesantren tampil dalam situasi bangsa kritis berkali-kali," kata dia.
Selain itu, ia menjelaskan bahwa sistem pertahanan Indonesia ialah sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata). Di dalam sistem itu melibatkan para kyai dan ulama.
"Ini sejarah dan sistem pertahanan kita adalah sistem pertahanan keamanan rakyat semesta, jadi para ulama, para pesantren, berperan penting," ungkapnya.
Kementerian Agama (Kemenag) mencatat per 13 Agustus 2023 bantuan inkubasi bisnis bagi pondok pesantren sejak 2021 hingga 2023 sudah disalurkan ke 2.079 pesantren. Bantuan ini bertujuan meningkatkan keterampilan kerja dan kewirausahaan para santri.
Program tersebut memiliki visi untuk terwujudnya pesantren yang memiliki sumber daya ekonomi yang kuat dan berkelanjutan, sehingga dapat menjalankan fungsi pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat dengan optimal.