Bagikan:

JAKARTA - Cawapres Gibran Rakabuming Raka irit bicara soal penampilan debat capres perdana. Gibran menyerahkan penilaian kepada masyarakat.

“Yang nilai biar masyarakat,” kata Gibran, Selasa, 12 Desember.

Dalam debat capres, Anies Baswedan menyebut terdapat ribuan generasi muda seperti milenial dan generasi Z yang kerap menerima kekerasan, ketika kini seorang generasi milenial bisa menjadi calon wakil presiden (cawapres).

Hal ini diungkapkan Anies dalam pernyataan pembuka debat Pilpres 2024 perdana khusus ketiga capres.

"Bila kita saksikan hari ini ada satu orang milenial bisa menjadi calon wakil presiden, tetapi ada ribuan milenial, generasi Z yang peduli pada anak-anak bangsa, yang peduli pada mereka yang termarjinalkan," kata Anies di kantor KPU, Jakarta Pusat, Selasa, 12 Desember.

"Ketika mereka mengungkapkan pendapat ketika mereka mengkritik pemerintah justru mereka sering dihadapi dengan kekerasan, dihadapi dengan benturan dan bahkan gas air mata," lanjut dia.

Anies mengklaim dirinya dan pasangan cawapres Muhaimin Iskandar (Cak Imin) bakal mencegah kekerasan terhadap masyarakat, khususnya yang peduli pada kaum marjinal jika terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden.

"Kami mendedikasikan, kami memberikan komitmen bahwa dari puncak sampai ke bawah kami akan tegakkan hukum pada siapa saja, kami kembalikan marwah kehidupan bernegara yang menempatkan hukum sebagai tempat yang paling tinggi," ungkapnya.

Disinggung juga soal perasaan Prabowo mengenai putusan Mahkamah Konstitusi (MK).

Anies Baswedan dalam debat melempar pertanyaan kepada capres nomor urut 2 Prabowo Subianto mengenai putusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai batas usia capres-cawapres.

Putusan MK yang meloloskan Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres Prabowo ini ditetapkan Majelis Kehormatan MK (MKMK) sebagai putusan yang memiliki pelanggaran etik oleh para hakim MK.

Dalam debat Pilpres 2024 pertama,Anies pun bertanya bagaimana perasaan Prabowo saat mengetahui putusan MK tersebut bermasalah.

"Bapak punya waktu sampai tanggal 13 sesudah Bapak mendengar bahwa ternyata pencalonan persyaratannya bermaslah secara etika. Pertanyaan saya, apa perasaan Bapak ketika mendengar ada pelanggaram etika di situ?" tanya Anies kepada Prabowo, Selasa, 12 Desember.

Prabowo menjawab. Menteri Pertahanan itu merasa tidak ada masalah dari pelanggaran etika putusan MK. Sebab, putusan tersebut sudah final dan mengikat.

"Masalah yang dianggap pelanggaran etika sudah diambil tindakan dan keputusan, ya, waktu itu oleh pihak yang diberi wewenang. Kemudian sudah ada tindakan dan tindakan pun itu masih diperdebatkan karena yang bersangkutan masih memproses. Tetapi intinya adalah bahwa keputusan itu final dan tidak dapat diubah. Ya saya laksanakan, ya," jawab Prabowo.

Sehingga, menurutnya, perkembangan politik memiliki berbagai perspektif. Prabowo pun menyerahkan kepada masyarakat untuk menilai.

"Sekarang begini, intinya rakyat putuskan, rakyat yang menilai. Kalau rakyat tidak suka Prabowo dan Gibran, enggak usak pilih kami, saudara-saudara sekalian," tegasnya.