JAYAPURA - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menegaskan pihaknya mengedepankan operasi teritorial dengan intelijen dan juga menggunakan hard approach dalam menghadapi kelompok kriminal bersenjata atau KKB di Papua.
Menurut Panglima, penggunaan hard approach itu dilakukan saat KKB menggunakan senjata sehingga harus dilawan dengan senjata dan itu merupakan tindakan terakhir yang akan digunakan.
"Saya dengan Kapolri sudah menerima paparan dari Kapolda Papua dan Pangdam XVII Cenderawasih tentang kondisi di Tanah Papua," kata Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dilansir ANTARA, Jumat, 8 Desember.
Agus mengatakan tindakan hard approach itu merupakan langkah terakhir yang akan dilakukan karena sebetulnya TNI lebih mengedepankan soft approach, yakni melalui operasi teritorial.
"Melalui operasi teritorial diharapkan dapat mempercepat pembangunan di Tanah Papua, mengingat wilayah ini diberikan anggaran yang sangat tinggi, tetapi masih ada kesenjangan sosial di masyarakat," katanya.
Keberadaan TNI di Papua adalah untuk membantu program pemerintah yang bertujuan menyejahterakan masyarakat.
"TNI akan berkolaborasi dengan instansi lain, seperti Polri dan kementerian serta instansi lain untuk menangani hal tersebut, " kata Jenderal TNI Agus Subiyanto didampingi Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
BACA JUGA:
Panglima TNI menerangkan pihaknya akan membantu pembangunan food estate di Manokwari, Papua Barat, yang merupakan program dari Kementerian PUPR.
"Prajurit TNI akan dikerahkan untuk membantu pelaksanaan program tersebut," kata Jenderal Agus Subiyanto.
Panglima TNI dan Kapolri dalam kunjungan kerjanya melepas penyaluran bantuan 2.500 paket sembako untuk warga Kota Jayapura.
Polda Papua dan Kodam XVII Cenderawasih saat ini membawahi empat provinsi, yaitu Papua, Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan Papua Tengah.