JABAR - Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur mencatat sebanyak 22 gedung SMP yang rusak selesai dibangun Kementerian PUPR.
Kabid SMP Disdikpora Cianjur Helmi Halimudin mengatakan proses belajar siswa di 18 sekolah rusak berat dan empat lainnya rusak sedang akibat gempa tahun 2022 sudah kembali ke dalam kelas.
"Pembangunan sekolah yang rusak akibat gempa langsung dilakukan Kementerian PUPR sehingga dalam beberapa bulan setelah gempa bangunan sudah kembali berdiri dan dapat digunakan kembali dalam proses belajar mengajar secara normal," katanya di Cianjur, Jawa Barat (Jabar), Kamis 7 Desember, disitat Antara.
Gedung SMPN 1 Cugenang yang rusak berat bahkan nyaris rata dengan tanah sudah kembali dibangun dan diresmikan pada pekan ini. Helmi pun mencatat tidak ada lagi siswa SMP yang belajar di dalam tenda darurat.
"Untuk SMPN 1 Cugenang akan diresmikan pekan ini, sehingga total bangunan sekolah SMP yang rusak akibat gempa, sejak beberapa bulan terakhir sudah tuntas dibangun kembali dan seluruh siswa sudah kembali belajar di dalam kelas," katanya.
BACA JUGA:
Bupati Cianjur Herman Suherman menambahkan, bangunan SMP yang rusak di luar kejadian gempa, tetap akan menjadi prioritas pembangunan dengan bantuan dari berbagai sumber selain APBD Cianjur 2024, terutama yang ambruk akibat dimakan usia dan bencana alam.
Sepanjang 2023, tercatat lebih dari 50 bangunan sekolah yang rusak akibat dimakan usia dan bencana alam tersebar di seluruh wilayah Cianjur, sehingga pihaknya akan memberikan bantuan bertahap untuk membangun sekolah tersebut tahun depan.
"Sudah dialokasikan untuk pembangunan ruang kelas SMP yang rusak akibat bencana alam dan lapuk dimakan usia dengan skala prioritas sudah lebih dari dua tahun. Namun seluruhnya akan diberikan bantuan pembangunan kembali secara bertahap," tandasnya.