JAKARTA - Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani menyampaikan kenaikan anggaran pada 2024 akan memperkuat pelindungan pekerja migran Indonesia (PMI).
"Peningkatan anggaran di BP2MI dapat mendorong lebih kuat peran negara dalam memberikan perlindungan pekerja migran Indonesia dari ujung rambut hingga ujung kaki," ujar Benny dalam konferensi pers anggaran BP2MI Tahun 2024 di Jakarta dilansir ANTARA, Selasa, 5 Desember.
Dia mengemukakan, pada 2024 BP2MI memperoleh anggaran sebesar Rp530,51 miliar, naik dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp382,82 miliar.
"Alhamdulilllah sejarah penting tercatat karena anggaran BP2MI akhirnya mendapatkan penambahan yang akan digunakan untuk peningkatan kinerja, penyediaan fasilitas, dan pelayanan bagi para pekerja migran Indonesia," katanya.
Benny memaparkan sebesar 46 persen dari total anggaran 2024 itu akan digunakan untuk belanja operasional termasuk belanja pegawai, sebesar 54 persen untuk Belanja Barang Non Operasional (BBNO) yang mendukung program layanan penempatan dan pelindungan PMI.
BACA JUGA:
Dia merinci alokasi anggaran BP2MI Tahun 2024 terdiri atas belanja pegawai sebesar Rp131,79 miliar, belanja operasional perkantoran sebesar Rp105,36 miliar, kegiatan prioritas nasional sebesar Rp112,05 miliar, dan kegiatan prioritas lembaga sebesar Rp181,29 miliar.
Benny pun memerintahkan jajarannya agar menggunakan anggaran secara efisien dan efektif, terbuka dan akuntabel.
"Tidak cukup dipertanggungjawabkan secara administratif, tapi juga penggunaannya yang tepat sasaran dan tepat manfaat," ucapnya.
Pihaknya juga mempersilakan publik untuk ikut memantau penggunaan anggaran di BP2MI agar lebih transparan dan akuntabel.
"Ini kami lakukan sebagai bentuk tanggung jawab moral transparansi dan keterbukaan BP2MI kepada publik," tuturnya.