SUKABUMI - Bencana tanah longsor yang terjadi di Kampung Pamuruyan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menimbun dua warga mengakibatkan satu korban meninggal dunia.
"Korban meninggal diketahui bernama Encop Sopiah (51) dan korban selamat yakni Eva (20), keduanya merupakan warga RT 02/01, Desa Cisarua, Kecamatan Nagrak," kata Kapolsek Nagrak Iptu Teguh Putra Hidayat dilansir ANTARA, Senin, 4 Desember.
Informasi yang dihimpun dari pihak kepolisian, bencana tanah longsor tersebut dipicu hujan deras sehingga debit air Sungai Cicatih yang mengalir di belakang rumah korban meningkat.
Arus sungai yang kencang mengikis pondasi dan tanah sehingga menyebabkan longsor. Bencana yang terjadi sekitar pukul 21.00 WIB, saat korban tengah terlelap tidur.
Dampak dari tanah longsor itu rumah korban ikut terbawa longsoran hingga sampai ke bantaran Sungai Cicatih. Korban Encop tidak bisa menyelamatkan diri dan tubuhnya tertimbun tanah.
Sementara, korban lainnya yakni Eva sempat tertimbun tanah. Tim SAR gabungan yang mendapatkan informasi adanya longsor yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa bergegas ke lokasi.
Tim SAR pun langsung melakukan penyelamatan terhadap kedua korban, namun sayang saat dievakuasi korban sudah tidak bernyawa sementara, Eva nyawanya berhasil diselamatkan.
Sementara, Kasi Humas Polres Sukabumi Iptu Aah Saepul Rohman mengatakan kedua korban sempat dievakuasi ke RSUD Sekarwangi Cibadak. Untuk korban selamat masih dalam pemulihan sementara jasad korban meninggal dunia sudah dimakamkan ditempat pemakaman umum yang tidak jauh dari lokasi kejadian.
BACA JUGA:
Untuk menghindari terjadinya hal yang tidak diinginkan pihaknya sudah memasang garis polisi di lokasi longsor yang menewaskan seorang warga.
Kapolres Sukabumi AKBP Maruly Pardede mengucapkan belasungkawa atas kejadian ini dan mengimbau kepada warga untuk selalu waspada karena hujan deras yang turun hampir sepanjang hari bisa memicu terjadinya bencana hidrometeorologi.
Tidak hanya merusak satu rumah dan menewaskan seorang warga, bencana tanah longsor ini juga mengakibatkan tembok penahan tanah ambruk.