Bagikan:

JAKARTA - Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan mengungkapkan bahwa Partai NasDem kini terus diterpa masalah sejak mencalonkan dirinya dalam Pilpres 2024.

Padahal, menurutnya, selama NasDem menjadi bagian dari koalisi pemerintahan Presiden Jokowi hingga mengusung Anies, partai yang dipimpin Surya Paloh tersebut cukup aman dan damai.

"Partai NasDem itu aman, damai, tenang, sampai mencalonkan capres kemarin itu. sesudah mencalonkan, mulai Partai NasDem penuh dengan tantangan. Tidak usah saya ceritakan, bapak-ibu sudah tahu semua," kata Anies dalam acara konsolidasi NasDem bersama tokoh masyarakat di Karawang, Jawa Barat, Senin, 4 November.

Anies membeberkan, tantangan ini berasal dari pihak-pihak yang tak ingin adanya perubahan. Tanpa menyebutkan siapa, Anies memandang pihak tersebut tak nyaman dengan konsep perubahan yang digagas Anies.

"Ada kekuatan yang tidak menginginkan perubahan. Karena begitu bicara perubahan, ada yang (tadinya) nyaman yang mungkin akan merasa terganggu," ungkap Anies.

Sementara, Anies menegaskan bahwa wacana perubahan yang ia bawa justru menghadirkan keadilan bagi semua elemen masyarakat.

"Membesarkan yang kecil tanpa mengecilkan yang besar. Jadi, yang besar tidak usah takut karena kita tidak akan memusuhi yang besar, karena yang besar juga ujungnya akan mendorong yang kecil untuk berkembang," tuturnya.

Atas dasar itu, Anies mengajak masyarakat Karawang untuk memilih dirinya dan Muhaimin Iskandar sebagai pasangan capres-cawapres pada hari pencoblosan tanggal 14 Februari 2024.

"Kalau kita ingin berubah nasibnya, tidak bisa menunggu orang lain yang melakukannya. betul tidak?" ungkap Anies.

"Ini kesempatan. waktumu cuma 6 jam, bapak-ibu. tanggal 14 (Februari) jam 7 pagi sampai jam 1 siang. Sesudah jam 2, mulai nyesel kalau enggak nyoblos. Jam 7 sampai jam 1, itu saat Indonesia menentukan arah ke depan, arah perubahan atau arah keberlanjutan. Kami menawarkan perubahan," lanjutnya.