BOGOR - Pasangan capres-cawapres nomor urut 1 Anies Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar menargetkan 80 persen perolehan suara di wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Pilpres 2024.
Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Anies-Muhaimin (AMIN), Haru Suandharu, saat kampanye di GOR Laga Satria, Stadion Pakansari, Cibinong, mengaku optimistis dapat banyak meraih suara di Kabupaten Bogor.
"Sepertinya salah satu basis pemenangan Pak Anies di Jawa Barat di sini (Kabupaten Bogor). Mudah-mudahan bisa 80 persen (capaian suara)," kata Harudilansir ANTARA, Selasa, 28 November.
Menurut dia, pasangan AMIN memiliki target sejumlah perubahan untuk masyarakat Kabupaten Bogor, yakni meningkatkan kesejahteraan dengan menurunkan harga pangan.
"Mulai dari harga pangan ingin kita turunkan jangan sampai masyarakat menderita. Selain itu, lapangan pekerjaan beliau ingin dorong supaya lebih mudah, khususnya untuk generasi milenial, jangan sampai mereka pesimis menatap masa depan," ungkap Haru.
Selain itu, kata dia, pasangan AMIN juga akan mendorong pemekaran wilayah Kabupaten Bogor yang kini menjadi daerah dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia.
Sementara, Anies Baswedan saat berpidato di hadapan ribuan pendukungnya di GOR Laga Satria mengungkapkan sejumlah alasan mengawali masa kampanye di wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Anies menyebutkan Kabupaten Bogor merupakan daerah yang amat dekat dengan Jakarta.
BACA JUGA:
Kabupaten Bogor juga merupakan daerah dengan jumlah penduduk terbanyak di Jawa Barat, yakni mencapai 5,6 juta jiwa. Menurut dia, Jawa Barat merupakan provinsi yang penting untuk dikuasai dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres).
"Jadi kami secara khusus dari Jakarta ke Jabar dan dimulai di Kabupaten Bogor yang merupakan salah satu kabupaten terbesar di Provinsi Jabar. Alhamdulillah bisa dilihat sendiri antusiasme luar biasa dari warga," kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Anies di hadapan para pendukungnya menawarkan sejumlah gagasan perubahan dengan visi membawa kehidupan masyarakat menjadi lebih baik, mulai dari pangan murah hingga hunian terjangkau.
"Masyarakat di Kabupaten Bogor dan banyak seluruh Indonesia mereka amat kesulitan untuk bisa mendapatkan rumah karena prosedur ketentuan KPR yang tidak berpihak kepada mereka yang kecil dan mereka yang bekerja di sektor non formal," papar Anies.