Bagikan:

JAKARTA - Tentara Israel memperingatkan warga Palestina untuk tidak pindah ke Jalur Gaza utara selama jeda kemanusiaan yang mulai berlaku Jumat, 24 November, waktu setempat.

Menurut reporter Anadolu di lapangan, tentara Israel menjatuhkan selebaran di Gaza selatan, termasuk di Kota Rafah, yang berisi perintah agar warga Palestina tidak bergerak ke utara.

“Bagi warga Jalur Gaza, perang belum berakhir, jeda kemanusiaan bersifat sementara, dan Gaza utara adalah zona perang,” tulis tentara Israel dalam selebaran tersebut dilansir ANTARA.

Israel hanya mengizinkan pergerakan warga dari utara ke selatan Gaza melalui Jalan Salahuddin di bagian timur wilayah kantong itu.

“Kembali ke utara adalah hal yang dilarang dan berbahaya, nasib Anda dan nasib keluarga Anda ada di tangan Anda,” kata Israel, memperingatkan.

Sementara itu, ribuan warga Palestina yang mengungsi akibat serangan Israel selama berminggu-minggu di Gaza memanfaatkan jeda kemanusiaan untuk kembali ke rumah mereka dan mencari anggota keluarga mereka yang terpisah selama konflik.

Menurut reporter Anadolu, banyak warga meninggalkan sekolah-sekolah, yang difungsikan sebagai tempat perlindungan, untuk memeriksa rumah mereka.

Selama lebih dari satu bulan konflik, banyak warga Palestina di Gaza kehilangan kontak dengan anggota keluarga mereka karena terputusnya jaringan komunikasi dan sulitnya mobilitas.

Warga Palestina di Jalur Gaza utara, termasuk Kota Gaza, juga telah memeriksa rumah mereka, tetapi tidak akan bisa kembali ke tempat tinggal mereka selama jeda kemanusiaan, yang mencakup pertukaran sandera dan pengiriman bantuan ke wilayah itu.

Ratusan ribu orang di Gaza melarikan diri ke selatan akibat serangan intensif dan operasi darat Israel di Jalur Gaza utara sejak 7 Oktober 2023.

Jeda kemanusiaan selama empat hari antara tentara Israel dan kelompok perlawanan Palestina Hamas mulai berlaku pada Jumat pukul 07.00 pagi (pukul 12.00 WIB) di seluruh wilayah Gaza.