JAKARTA - Calon presiden (capres) nomor urut tiga, Ganjar Pranowo angkat bicara soal elektabilitasnya di sejumlah lembaga survei yang jeblok. Katanya, dia membaca tapi juga membandingkan dengan data yang dimiliki.
"Saya punya banyak survei yang semua saya baca dan saya punya survei internal kok tidak sama informasinya itu," kata Ganjar kepada wartawan, Jumat, 24 November.
"Artinya, informasi (di survei, red) tidak benar," sambungnya.
Pernyataan serupa juga pernah disampaikan Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid. Katanya, dia tak pusing meski sejumlah lembaga survei menyebut pasangan nomor urut tiga ini disalip pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau AMIN karena survei di internalnya berbeda.
"Pertama, saya ingin menjelaskan bahwa angka-angka di survei itu dengan angka interbal kita sebenarnya agak berbeda," kata Arsjad dalam konferensi pers di Gedung High End, Kebon Sirih, Jakarta, Rabu, 22 November.
Meski begitu, Arsjad mengatakan timnya tak akan jemawa. Dia bilang strategi yang mereka gunakan juga akan melihat hasil survei di luar.
"Walaupun secara internal kami melihatnya berbeda. Tapi, dari situ itulah bagian daripada yang mana kami akan gunakan jadi strategi kami," tegasnya.
"Enggak apa kalau bicara malahan yang worst scenario itu yang terbaik yang harus kita lakukan. Jadi itu yang kita siapkan untuk strategi kita, untuk kemenangan kita walaupun tadi saya katakan bahwa sebetulnya dalam angka-angka yang ada secara internal kami itu berbeda," sambung Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia nonaktif itu.
BACA JUGA:
Sejumlah lembaga survei mencuplik elektabilitas pasangan Ganjar-Mahfud merosot. Salah satunya, LSI Denny JA yang mengungkap pasangan tersebut disalip oleh AMIN yang mendapat nomor urut satu di Pilpres 2024.
LSI Denny JA mencatat periode November 2023 elektabilitas pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka 40,3 persen; Ganjar-Mahfud 28,6 persen; dan pasangan AMIN 20,3 persen. Survei ini dilakukan pada 6-13 November 2023 terhadap 1.200 responden dengan metode multistage random sampling dan margin of error kurang lebih 2,9 persen.
Selain itu ada juga Indonesia Political Opinion (IPO) mengungkap hal yang sama. Disebutkan pasangan yang paling banyak dipilih responden adalah Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dengan angka 36,2 persen; Anies Baswedan-Cak Imin 34,1 persen; dan Ganjar-Mahfud 27,1 persen.
Sementara jika tidak berpasangan, Prabowo mendapat elektabilitas paling tinggi sebesar 37,5 persen. Sementara di posisi selanjutnya ditempati Anies 32,7 persen dan Ganjar berada paling bawah yaitu 28,3 persen.
IPO mengambil sampel dari 1.400 responden dengan metode multistage random sampling dan margin of error kurang lebih 2,50 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Survei ini disampaikan ke publik pada Senin, 20 November.