Bagikan:

JAKARTA - Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, bicara panjang lebar tujuan membangun kota baru saat dialog terbuka Muhammadiyah di UMS Surakarta, pada Rabu, 22 November. Jawaban Anies menjawab pertanyaan para panelis dialog soal apakah pembangunan IKN prospektif bagi Indonesia.

Menurut Anies, tujuan dari membangun kota baru tak akan menghasilkan pemerataan. Justru sebaliknya, pembangunan kota baru justru membuat ketimpangan dengan daerah sekitarnya. 

"Ketika tujuan membangun kota baru dan ibu kota baru adalah dengan alasan pemerataan, maka itu tidak menghasilkan pemerataan yang baru, mengapa? Karena itu akan menghasilkan sebuah kota baru yang timpang dengan daerah-daerah di sekitarnya," jawab Anies dikutip dari Youtube Kompas TV, Kamis, 24 November. 

Menurut Anis, untuk pemerataan pembangunan di Indonesia maka pembangunan harus dilakukan menyasar kota kecil menjadi menengah dan menengah menjadi kota besar.

"Jadi antara tujuan mau memeratakan Indonesia tidak, kalau mau memeratakan Indonesia maka bangun kota kecil jadi menengah, kota menengah menjadi besar di seluruh wilayah Indoneisa, bukan hanya membangun satu kota di tengah-tengah hutan," terang Anies.

Karena itu menurut Anies, apa yang dilakukan pemerintah dengan membangun IKN justru bermasalah. Langkah pemerintah tidak nyambung dengan tujuannya.

"Karena membangun satu kota di tengah hutan itu sesungghnya menimbulkan ketimpangan yang baru. Jadi antara tujuan dengan langkah yang dikerjakan itu nggak nyambung. Kami melihat di sini problem, karena itu ini harus dikaji secara serius karena tujuan kita Indonesia yang setara, Indonesia yang merata, argumennya sama, tapi menurut kami langkahnya bukan dengan membangun satu kota, tapi justru dengan membesarkan seluruh kota yang ada di seluruh Indonesia," demikian Anies.