Bagikan:

JAKARTA - Christoper Steffanus Budianto alias Steven diketahui merupakan sosok yang bermasalah. Sebab, tak hanya berstatus tersangka di kasus penipuan dengan korban, Jessica Iskandar, ia juga diketahui dilaporkan di beberapa daerah.

"Iya ada laporan juga di Polda Bali, Polres Denpasar, dan Polda Jatim," ujar Kasubdit Ranmor Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kompol Yuliansyah kepada VOI, Rabu, 22 November.

Laporan terhadap Christoper alias Steven di beberapa polda disebut dengan kasus serupa yakni penipuan.

Banyaknya laporan itu tak menyulitkan Polda Bali ataupun Jawa Timur. Sebab, penyidik bisa datang ke Polda Metro Jaya untuk memeriksanya.

Cara lainnya, penyidik bisa meminjam tersangka dan membawanya untuk diambil keterangan.

"Itu beda-beda TKP. Jadi masing-masing jalan (penyidikannya)," kata Yuliansyah.

Christoper Steffanus Budianto alias Steven diketahui sempat buron selama 1,5 tahun. Hingga akhirnya ditangkap di Thailand, Senin, 20 November.

Dari hasil pendalaman dan pemeriksaan, tersangka diketahui kerap berpindah-pindah negara selama pelariannya. Hampir seluruh negera di ASEAN sempat dijadikan tempat bersembunyi.

Pelarian Christoper dimulai pada Mei 2022. Singapura menjadi negara pertama yang didatanginya.

Kemudian, berdasarkan data perlintasan yang diterima, Christoper diketahui sempat bolak-balik Singapura-Thailand. Namun, tak dijelaskan berapa kali tersangka berpindah-pindah.

Ada beberapa negara yang juga sempat dijadikan tempat persembunyiannya.

"Dari Singapura, tersangka sering bolak-balik antara Bangkok, pernah juga ke Hongkong, pernah juga ke Vietnam. Itu yang akan kita dalami," sebutnya.

Steven merupakan tersangka kasus penipuan modus sewa mobil dengan korban Jessica Iskandar senilai Rp9,8 miliar.