Bagikan:

OGYAKARTA – Satuan prajurit Keraton Yogyakarta memiliki sejarah yang panjang. Perang Pangeran Mangkubumi melawan VOC pada 1746 hingga 1755 menjadi cikal bakal terbentuknya prajurit Keraton Yogyakarta.

Perang yang berlangsung selama 9 tahun ini berujung pada penobatan Pangeran Mangkubumi sebagai Sri Sultan Hamengku Buwono I pada 1755, yang kemudian memerintah hingga 1972.

Nah, kesatuan pasukan keraton yang terlibat dalam perang melawan VOC menjadi cikal bakal prajurit Keraton Yogyakarta yang kini dikenal sebagai bregada. Berikut informasi tentang satuan prajurit Keraton Yogyakarta beserta tugas-tugasnya.

Satuan Prajurit Keraton Yogyakarta

Telah disinggung di atas bahwa satuan prajurit Keraton Yogyakarta disebut dengan bregada.

Disadur dari laman Kraton Jogja, Keraton Yogyakarta mempunyai sepuluh kesatuan bergada, di mana delapan di antaranya berada di bawah naungan keraton langsung. Sedangkan dua kesatuan sisanya mengemban tugas khusus.

Adapun kesatuan bregada atau prajurit tersebut antara lain:

1. Prajurit Bugis

Satuan prajurit ini awalnya berasal dari Sulawesi. Bregada Bugis menjadi penjaga setia putra mahkota di Ndalem Mangkubumen.

Salah satu tugas Bregada Bugis adalah mengawal putra mahkota dan memastikan jalannya pemerintah berlangsung lancar. Dengan senjata tradisional mereka, seperti tombak Kyai Pleret, Prajurit Bugis membuktikan kesetiannya dalam setiap tugas yang diemban.

2. Prajurit Surakarsa

Surakarsa berasal dari kata ‘sura’ yang bermakna berani dan ‘karsa’ yang berarti kehendak. Prajurit Surakarsa adalah bregada yang pemberani dan selalu menjaga keselamatan Adipati Anom (Putra Mahkota).

Dalam upcara Gerebeg, Bregada Surakarsa betugas mengawal gunungan yang dibawa ke Masjid Gedhe, Kauman, Yogyakarta.

3. Prajurit Wirabraja

Prajurit Wirabraja merupakan prajurit yang berani dan memiliki panca Indera yang tajam. Bregada ini juga berani dalam membela kebenaran dan Tangguh dalam menghadapi musuh.

Keberanian Bregada Wirabraja disimbolkan dengan tombak Kanjeng Kiai Slamet dan senapan.

4. Prajurit Dhaeng

Nama Prajurit Dhaeng berasal dari sebutan gelar bangsawan di Makasar. Akan tetapi, saat ini sudah tidak lagi terdiri dari orang-orang Makasar.

Klebet Bregade Dhaeng adalah Bahningsari berbentuk empat persegi panjang berwarna dasar putih, di tengahnya terdapat bintang segi delapan berwarna merah.

Bhaningsari berasal dari kata ‘bahni yang bermakna api dan ‘sari’ yang berarti indah. Senjata Bregade Dhaeng adalah tombak Kanjeng Kiai Jatimulya dan senapan. Ketika berjalan cepat diiringi Gendhing Ondhal-Andhil dan berjalan lambat diiring Gendhing Kenaba.

5. Prajurit Patangpuluh

Asal usul nama Prajurit Patangpuluh masih kabur, tetapi bregada ini memiliki kekuatan yang luar biasa.

Bendera Bregada Patangpuluh adalah Cakraroga. Bentuknya empat persegi panjang dengan warna dasar hitam, ditengahnya terdapat bintang segi enam berwarna merah.

Senjatanya yakni tombak Kanjeng Kiai Trisula dengan bentuk ujung (dapur) yang dinamakan Daramanggala/Trisula Carangsoka.

6. Prajurit Jagakarya

Secara filosofis, Prajurit Jagakarya adalah bregada yang mengemban tugas menjaga dan mengamankan jalannya pemerintahan kerajaan.

Dengan bendera Papasan dan Senjata tradisional mereka, seperti tombak Kanjeng Kiai Trisula, Prajurit Jagakarya menjadi penjaga yang andal dalam menjalankan tugas-tugas penting.

7. Prajurit Prawiratama

Prajurit Prawiratama berasal dari kata ‘prawira’ yang bermakna berani dan ‘tama’ yang berarti utama atau bijak.

Bregada Prawiratama menjadi pasukan yang tidak hanya pemberani, namun juga bijak dalam setiap tindakannya.

Dengan bendera Geniroga/Banteng Ketaton dan senjata tradisional mereka, Prajurit Prawiratama menjadi pasukan yang diharapkan dapat selalu mengalahkan musuh dengan mudah.

8. Prajurit Nyutra

Makna dari Prajurit Nyutra adalah prajurit yang sehalus sutra dan selalu mendampingi serta menjaga keamanan Sultan. Tugas yang diemban Bregada Nyutra menunjukkan ketajaman rasa dan unggul dalam hal keterampilan.

Dengan bendera Podhang Ngingsep Sari dan Padma-SRI-Kresna, Prajurit Nyutra menjadi pengawal pribadi Sultan yang setia dan andal.

9. Prajurit Ketanggung

Prajurit atau Bregada Ketanggung berasal dari kata ‘tanggung’ yang bermakna beban atau berat, menjadi pasukan dengan tanggung jawab yang sangat besar.

Dengan bendera Cakra-Swandana dan senjata tradisional tombak Kanjeng Kiai Nenggala, Bregada Ketanggung menjadi pasukan yang membawa senjata dahsyat untuk meluluhlantakkan musuh.

10. Prajurit Mantrijero

Satuan prajurit Keraton Yogyakarta yang terakhir adalah Bregada Mantrijero. Prajurit ini adalah pasukan yang memiliki wewenang dalam memutuskan hal-hal dalam lingkungan keraton.

Dengan bendera Purnamasidhi dan senjata tradisional tombak Kanjeng Kiai Cakra, Bregada Mantrijero menjadi pasukan yang diharapkan selalu memberikan Cahaya dalam kegelapan.

Demikian informasi tentang satuan prajurit Keraton Yogyakarta. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan para pembaca setia VOI.ID.