BOGOR - Ribuan massa yang terdiri dari masyarakat Parungpanjang Bersatu menggeruduk Kantor Kecamatan Parung Panjang di Jalan Mohamad Toha, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Senin 20 November.
Adapun massa menggelar aksi unjuk rasa buntut polemik truk tambang yang tidak ada solusi, terus memakan korban kecelakaan dan penyelesaian secara kongkret Mantan Gubernur Jabar Ridwan Kamil.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun, ribuan massa menggelar aksi unjuk rasa tepat di depan Kantor Kecamatan Parung Panjang. Arus lalu lintas di depan Kantor Kecamatan Parung Panjang pun terpaksa ditutup oleh ribuan massa.
Terlihat massa aksi membawa miniatur keranda terbuat dari bambu dan kain hitam lengkap dengan bendera kuning plastik. Tak hanya itu spanduk bertuliskan 'Kami Butuh Udara Segar Bukan Polusi', 'Jalur Tambang Harga Mati', dan lainnya.
Terlihat juga poster bergambar tikus dengan tulisan 'Pungli Jalan Terus Tidak Pernah Putus, Ada Uang Seratus Jalan Lu Mulus!'. Selain itu juga ada spanduk bertuliskan 'Kantor Ini Disegel Masyarakat'.
Terlihat satu unit mobil komando melintang di tengah Jalan Mohamad Toha tersebut. Massa aksi pun berusaha menerobos barikade Satpol PP yang menjaga Kantor Kecamatan Parungpanjang.
Aksi unjuk rasa pun sempat memanas saling dorong dengan aparat serta melempar kemasan air mineral ke arah kantor kecamatan.
"Bogor kota hujan, bukan kota debu. Ganti Camat," teriak orator dari atas mobil komando.
"Pak Camat Keluar, Pak Camat Keluar," timpal massa aksi.
Berikut tuntutan massa aksi damai Parungpanjang Bersatu d iantaranya;
1. Perubahan Peraturan Bupati (Perbup) harus secepatnya dilaksanakan; portal harus segera dibuat dan penjagaan Dishub 24 Jam harus segera dijalankan.
2. Pembangunan dan perbaikan jalan-jalan yang rusak harus segera dieksekusi.
BACA JUGA:
3. Jalan tambang yang dijanjikan oleh Ridwan Kamil 6 tahun lalu harus segera direalisasikan. Pemprov harus punya harga diri dengan janjinya. Harus punya integritas dan keberanian.
4. Tugaskan Muspika yang punya Integritas dan keberanian untuk membenahi permasalahan Parungpanjang, terutama masalah Jalan Provinsi yang menjadi jalan tambang selama puluhan tahun.