JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri tak akan mundur meski terseret dugaan pemerasan terhadap eks Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo. Firli menyebut kasus ini merupakan upaya koruptor melawan balik proses hukum yang berjalan.
“Saya pribadi tidak pernah merasa kecewa kepada siapapun juga, termasuk tidak pernah kecewa kepada negara karena pada prinsipnya negara membutuhkan pengabdian terbaik seluruh anak bangsa dan seluruh penegak hukum untuk tdk mundur dari suatu hadapan tentang kebatilan. Terutama menghadapi serangan balik para koruptor,” kata Firli dalam konferensi pers di gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Senin, 20 November.
Firli juga mengklaim dirinya tidak pernah memeras atau menerima gratifikasi dari siapa pun. Termasuk, Syahrul yang kini sedang ditahan di Rutan KPK.
“Saya menyatakan di setiap kesempatan bahwa saya tidak pernah melakukan pemerasan terhadap siapapun dan saya tidak pernah terlibat terkait dengan suap menyuap dan gratifikasi kepada siapapun,” tegasnya.
Dia juga menegaskan sudah menyampaikan seluruh yang diketahuinya di hadapan penyidik Polda Metro Jaya ketika diperiksa pada Kamis, 16 November. “Saya tidak peduli bahwa saya purnawirawan Komisaris Jenderal Polisi ataupun saya sebagai Pimpinan KPK. Saya pertaruhkan untuk menjemput keadilan,” ujar Firli.
BACA JUGA:
Diberitakan sebelumnya, Firli telah menjalani pemeriksaan kedua kalinya pada Kamis, 16 November. Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak mengatakan ada 15 pertanyaan yang dilontarkan penyidik.
Tak disampaikan secara gamblang apa yang didalami penyidik dari belasan pertanyaan yang dilontarkan tersebut. Ade hanya menegaskan proses pemeriksaan untuk mendalami dugaan tindak pidana pemerasan dan atau penerimaan gratifikasi.