JAKARTA - Ketua DPP PSI Dedek Prayudi mengatakan penilaian miring capres Ganjar Pranowo terkait kinerja Pemerintah Presiden Jokowi di bidang penegakan hukum dijadikan pecutan untuk perbaikan lebih baik di masa depan.
"Sejalan dengan pernyataan Mas Kaesang Pangarep terkait penilaian dari Pak Ganjar terhadap penegakan hukum, HAM, pemberantasan korupsi, dan demokrasi saat ini yang dinilai mengalami kemunduran, ini tentu akan menjadi pecutan dan masukan bagi Presiden Jokowi," kata Dedek dalam keterangan tertulis, Minggu 19 November, disitat Antara.
Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran ini kemudian mendoakan agar Presiden Jokowi dan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md agar senantiasa diberi kesehatan sehingga dapat merespons kritik Ganjar dengan kinerja.
"Selanjutnya kami doakan agar Pak Jokowi sebagai Presiden dan Prof Mahfud Md selaku Menkopolhukam RI sehat-sehat terus supaya dapat menjawab kritikan Pak Ganjar dengan kerja-kerja yang lebih baik lagi agar penilaian terhadap penegakan hukum, HAM, pemberantasan korupsi dan demokrasi dapat makin baik," kata politisi muda yang akrab disapa Uki tersebut.
Sebelumnya, Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menyebut penilaian miring capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo soal penegakan hukum era Presiden Jokowi bisa menjadi pecutan.
“Saya kira ini bisa jadi pecutan bagi pemerintah untuk bisa lebih baik lagi ke depannya dalam segi hukum yang dimaksud oleh Pak Ganjar,” ucap Kaesang ditemui di sela safari politiknya di Pontianak, Kalimantan Barat, Minggu 19 November.
BACA JUGA:
Ia menyebut penilaian Ganjar bisa dijadikan pembelajaran oleh pemerintah, sebab ia menilai pemerintahan di era Jokowi tidak dipengaruhi oleh perasaan atau baper dalam bekerja.
“Kalau menurut saya, ya, pemerintah sekarang enggak baper,” imbuh putra bungsu Jokowi itu
Capres Ganjar Pranowo memberikan nilai 5 dari skor maksimal 10 untuk pemerintah dalam hal penegakan hukum, HAM, pemberantasan korupsi dan demokrasi.
Penilaian tersebut diutarakan oleh Ganjar dalam sebuah forum dialog Sarasehan Nasional Ikatan Keluarga Alumni Universitas Negeri Makassar (UNM), Sabtu 18 November.