Bagikan:

JAKARTA - Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, mengapresiasi calon wakil presiden (cawapresnya) yang menghampiri Ketum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri untuk bersalaman.

Selain Gibran, adiknya yang juga Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep juga iku sungkem ke Presiden ke-5 RI itu.

"Saya perhatikan. Itu suasana yang sangat indah sekali. Saya senang dan saya apresiasi bagaimana rasa tawadhu, seorang anak presiden, calon wakil presiden, ketemu orang tua bu Mega, jongkok salaman. Saya kira itu adalah adab yang baik, m harus ditiru oleh anak anak muda," ujar Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid di KPU, Selasa, 14 November.

Diketahui, Gibran dan Kaesang bukanlah orang lain bagi Megawati. Selain keduanya merupakan putra Presiden Joko Widodo, Gibran juga merupakan kader PDIP.

Menurut Nusron, Gibran dan Kaesang telah menunjukkan sikap menghormati orang yang lebih tua. Di mana sikap itu merupakan tradisi bangsa Indonesia.

"Bagaimana cara kita menghormati yang lebih tua, menghargai antar sesama dan menyanyangi yang muda. Itu hari ini ditampakkan oleh Mas Gibran maupun Mas Kaesang. Saya kira itu tradisi keindonesiaan yang luar biasa dan harus ditularkan ke anak-anak muda," kata legislator Golkar itu.

Namun, Nusron tak mau menanggapi jika sungkem tersebut dibawa-bawa ke politik. Terutama, untuk meningkatkan elektabilitas Gibran dan Kaesang.

"Wah kalau itu, rakyat yang memilih. Kalau soal sungkem itu biarkan ke rakyat yang memilih lah," kata Nusron.

Sebelumnya, Gibran mengatakan salaman kepada Megawati hanya salim biasa sebagai bentuk penghormatan.

"Salim saja, menghormati beliau," ujar Gibran usai pengundian nomor urut paslon di KPU, Selasa, 14 November, malam.

Gibran juga disinggung soal Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto. Wali kota Solo itu mengaku tidak berpamitan. Gibran bilang, salaman dengan Hasto sama seperti Megawati.

"Nggak (pamit, red). Salim," katanya.