Bagikan:

BANDUNG - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin mengatakan hingga saat ini sudah terdapat lima kasus cacar monyet atau monkeypox di Jawa Barat dengan kasus pertama adalah di Kota Bandung.

Bey Triadi Machmudin mengatakan, kasus pertama yang terjadi di Kota Bandung tersebut sudah dilakukan perawatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin dan kini sudah sembuh, namun kemudian kini kasusnya bertambah lagi sehingga totalnya adalah lima kasus.

"Cacar monyet di Jabar ada lima kasus, yang satu dirawat di RSHS dan sudah keluar. Kemudian dari Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, Kota Depok, Kota Bekasi, jadi masih ada empat yang masih sakit," kata Bey dilansir ANTARA, Senin, 13 November.

Dengan peningkatan ini, Bey mengatakan pihaknya belum memberlakukan kesiagaan tinggi seperti COVID-19 untuk menghadapi cacar monyet, namun meminta masyarakat menjaga perilaku hidup bersih dan sehat sebagai kunci utama pencegahan.

Bey memastikan semua rumah sakit di Jawa Barat sudah siap menerima pasien cacar monyet, dan semua yang terjangkit telah mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.

"Yang penting semua rumah sakit sudah siap siaga dan tidak boleh menolak pasien cacar monyet," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Vini Adiani Dewi mengatakan, dari total pasien positif cacar monyet, satu warga Kota Bandung yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin dinyatakan sembuh dan sudah pulang ke rumahnya.

Vini mengatakan, terkait satu pasien asal Kabupaten Karawang yang sempat ditangani di Jakarta tidak masuk pencatatan Dinkes Jabar, karena pasien tersebut sudah menetap dan bekerja di Jakarta dan kini sudah sembuh.

Menurut Vini, bertambahnya kasus cacar monyet sudah diantisipasi dengan menyiagakan seluruh fasilitas kesehatan mulai dari puskesmas hingga rumah sakit di Jawa Barat, kemudian pencegahan penyebaran dilakukan dengan pelacakan kontak erat pasien positif.

Vini mengatakan penularan penyakit cacar monyet sangat rentan terjadi melalui hubungan seksual kepada atau dengan orang yang memiliki imunitas tubuh rendah, sehingga, menjaga pola hidup sehat menjadi kunci pencegahan penyakit tersebut.