Cak Imin Tuding Hasil Survei Hanya Penggiringan Opini Publik
Muhaimi Iskandar (ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Bakal calon wakil presiden (bacawapres) dari Koalisi Perubahan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin merespon hasil berbagai survei yang menunjukkan bahwa dirinya dan Anies Baswedan memiliki elektabilitas terendah dibanding dua pasangan calon lain.

Dia menuding, berbagai survei tersebut bisa saja merupakan upaya penggiringan opini publik terkait pemenang pemilihan presiden (pilpres) 2024 mendatang.

“Pasti, pastilah itu (upaya menggiring opini publik),” kata Cak Imin usai Perayaan HUT ke-12 Partai Nasdem di Nasdem Tower, Jakarta, Sabtu.

Tak hanya itu, beberapa survei yang menyebutkan bahwa Pilpres 2024 berpotensi hanya berjalan satu putaran juga dinilai sebagai upaya menggiring opini publik.

Sebelumnya, hasil survei beberapa lembaga seperti Charta Politika dan Populi Center menunjukkan bahwa elektabilitas Anies-Muhaimin (AMIN) terendah di antara pasangan bacapres/bacawapres.

Dalam survei tatap muka yang dilaksanakan Charta Politika pada 26-31 Oktober 2023, elektabilitas AMIN hanya sebesar 24,3 persen atau di bawah dua pasangan bacapres/bacawapres lain. Elektabilitas Ganjar-Mahfud mencapai 36,8 persen dan Prabowo-Gibran mencapai 34,7 persen.

Demikian pula, dalam survei Populi Center yang dilaksanakan secara tatap muka pada 29 Oktober sampai 5 November 2023, elektabilitas AMIN terendah di antara dua pasangan lain sebesar 22,3 persen.

Dalam survei itu, elektabilitias Prabowo-Gibran unggul dengan nilai 43,1 persen, disusul oleh elektabilitas Ganjar-Mahfud sebesae 23 persen.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menerima pendaftaran tiga bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden untuk Pilpres 2024, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, serta Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Pasangan Anies-Muhaimin diusung oleh Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Ummat.

Pasangan Ganjar-Mahfud diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).

Sedangkan pasangan Prabowo-Gibran diusung oleh Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat, Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora), Partai Garda Republik Indonesia (Garuda), dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI), serta Partai Rakyat Adil Makmur (Prima) yang tidak lolos menjadi peserta Pemilu 2024.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan masa kampanye pemilu yang akan berlangsung mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, sementara pemungutan suara dijadwalkan akan dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2024.​​​​​​​