Bagikan:

JAKARTA - Berdasarkan informasi dari PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi), dua kecamatan di wilayah Jakarta Timur teridentifikasi masih berpotensi terjadi gerakan tanah atau tanah longsor. Kedua kecamatan itu berada di zona menengah.

"Informasi dari PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi), wilayah Jakarta Timur meliputi Kramat Jati dan Pasar Rebo berpotensi terjadi gerakan tanah," ujar Kasatpel Pengolahan Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta, Michael Sitanggang kepada VOI, Rabu, 8 November.

Michael mengatakan, prakiraan wilayah potensi terjadi gerakan tanah disusun berdasarkan hasil tumpang susun (overlay) antara peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan yang diperoleh dari BMKG.

"Pada (titik wilayah) zona menengah dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal. Terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan," katanya.

Selain Jakarta Timur, beberapa daerah di DKI Jakarta juga berada di zona menengah seperti wilayah Jakarta Selatan yang meliputi Kecamatan Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu, dan Pesanggrahan.

Sementara pada zona tinggi, gerakan tanah lama dapat aktif kembali.

"Kepada Lurah, Camat, dan masyarakat diimbau untuk tetap mengantisipasi adanya potensi gerakan tanah pada saat curah hujan diatas normal," ucapnya.

Seperti diketahui, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati telah menyatakan, sebagian wilayah Indonesia sudah memasuki musim hujan termasuk di Jakarta.

"Saat ini (di wilayah Jakarta dalam) fase transisi dari musim kemarau ke musim hujan," kata Dwikorita Karnawati kepada VOI, Selasa, 7 November.