Bagikan:

JAKARTA - Bencana tanah longsor terjadi di Kelurahan Tanjung Barat, Kecamatan Jakarta Selatan, Jakarta Selatan. Tanah longsor yang terjadi mengakibatkan 2 rumah rusak.

"Peristiwa tanah longsor di Kelurahan Tanjung Barat menyebabkan dua rumah rusak berat dari 2 KK," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Isnawa Adji dalam keterangannya, Senin, 13 Maret.

Isnawa menuturkan, estimasi kerugian material akibat kerusakan rumah mencapai Rp1,5 miliar. Penyebab tanah longsor ini adalah terkikisnya saluran air penghubung (phb) utama di Poltangan.

"Peristiwa longsor sudah ditangani oleh 1 unit tim reaksi cepat BPBD DKI, 1 unit PPSU Kelurahan Tanjung Barat, dan personel Satpol PP," ujar Isnawa.

Diketahui, BPBD DKI memetakan terdapat 10 kecamatan di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur yang rawan longsor pada bulan ini.

10 kecamatan tersebut adalah Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu, Pesanggrahan, Kramatjati, dan Pasar Rebo.

Hal ini merujuk dari informasi PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

"Prakiraan wilayah potensi terjadi gerakan tanah disusun berdasarkan hasil tumpang susun (overlay) antara peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan," ujar Isnawa.

Isnawa menyatakan 10 kecamatan di Jakarta berada pada zona menengah. Zona menengah dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan.

Sementara pada zona tinggi, gerakan tanah lama dapat aktif kembali. Meski belum mencapai zona tinggi, BPBD DKI tetap meminta seluruh masyarakat untuk mewaspadai potensi longsor tersebut.