JAKARTA – Direktur PPI, Adi Prayitno menilai bahwa elite-elite di DPP PDI Perjuangan ingin melokalisir polemik keanggotaan Gibran Rakabuming Raka di tingkat DPC PDIP Surakarta.
Polemik keanggotaan Gibran di PDIP usai memutuskan menjadi bakal calon wakil presiden masih terus bergulir. Ketua DPC PDIP Surakarta, FX Hadi Rudyatmo telah mengirim surat yang isinya meminta Gibran mengembalikan KTA sekaligus mengundurkan diri sebagai kader partai.
Menurut Adi, hal yang dilakukan Rudy-sapaan akrab Hadi Rudyatmo-menyiratkan bahwa DPP PDIP ingin polemik tersebut menjadi “urusan” DPC PDIP Surakarta mengingat mereka yang mengeluarkan KTA Gibran.
BACA JUGA:
“Kesan yang muncul seperti itu. Elite-elite PDIP seolah-olah tidak ingin terseret dalam polemik KTA Gibran yang nanti terkesan dzolim. Maka dari itu, soal KTA Gibran diserahkan ke DPC PDIP Surakarta,” ujarnya, Sabtu, 4 November.
Adi menilai, faktor putra Joko Widodo menjadi pertimbangan tersendiri bagi elite-elite PDIP dalam melihat kasus Gibran. Jika tidak, maka DPP PDIP dipastikan langsung menjatuhkan sanksi tegas berupa pemecatan seperti pada kasus Budiman Sudjatmiko.
“Sebenarnya ini hanya persoalan komunikasi politik yang diperlihatkan ke publik baik oleh elite-elite PDIP maupun Gibran sendiri yang sejauh ini selalu menghindari ketika ditanya soal keanggotaan di PDIP,” tukasnya.
Sebelumya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa urusan KTA Gibran diserahkan ke DPC PDIP Surakarta. Selain KTA putra sulung Jokowi itu bukan dari DPP PDIP, sikap ini diambil karena DPC PDIP Surakarta sudah meminta Gibran untuk mengembalikan KTA PDIP.