Bagikan:

JATENG - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Surakarta siap menurunkan anggotanya untuk menjaga keamanan antisipasi kasus kejahatan dalam acara Haul Ke-112 Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi yang digelar di Kota Solo, Jawa Tengah, mulai tanggal 1 hingga 6 November 2023.

Kepala Polsek Pasar Kliwon Polresta Surakarta AKP Sugiyanto mengatakan, beberapa langkah yang dilakukan untuk meminimalisir aksi pelaku kejahatan sering melakukan aksi kriminal dengan memanfaatkan masyarakat yang berkerumun di suatu acara, seperti Haul Ali bin Muhammad Al-Habsyi.

"Aparat keamanan telah menyiapkan pengamanan secara terbuka, dimana akan ada anggota yang berseragam melakukan patroli dengan berjalan di kawasan lokasi acara," kata Sugiyanto di Solo, Rabu 1 November, disitat Antara.

Selain itu, pengamanan tertutup, anggota berpakaian biasa, bercampur baur dengan jemaah. Dalam acara itu, personel Polisi-TNI serta Pemkot Surakarta juga bersiaga dalam posko pengamanan.

Kepada masyarakat yang merasa jadi korban kejahatan, Sugiyanto mempersilakan melapor di posko tersebut atau bisa langsung menuju Kantor Polsek sehingga bisa cepat ditindaklanjuti.

Sugiyanto menjelaskan, pihaknya sejak awal pekan ini, telah melakukan rapat koordinasi baik dengan panitia pelaksana, kecamatan, kelurahan, hingga para ketua RT dan RW sekitar lokasi Haul. Selain keamanan, masalah yang diantisipasi adalah masalah sampah.

Pedagang kali lima (PKL) yang berjualan diwajibkan punya kantong plastik. Sehingga, sampah tidak berserakan di jalan. Kemudian kendaraan langsung diarahkan ke lokasi parkir. Polsek membackup sepenuhnya terkait keamanan dan pengamanan secara penuh.

Dia menjelaskan, jajaran Polsek Pasar Kliwon juga sudah melakukan pemantauan di lokasi. Meskipun puncak acaranya dijadwalkan pada 4-5 November, tetapi sudah ada beberapa kegiatan yang terselenggara, serta beberapa jemaah baik dari dalam kota maupun luar kota juga sudah tiba di Kota Solo.

"Saya tadi mengecek rombongan jemaah dari Semarang sebanyak dua bus besar lebih kurang 100 orang dominasi ibu-ibu. Namun, di selatan makam sudah dipasang tenda untuk mengakomodir jemaah yang datang. Pada saat puncak acara, hasil rapat terakhir, seperti tahun sebelumnya bisa di atas 5.000 orang," katanya.

Dia mengaku, kurang memonitor hal penginapan pada jemaah tersebut. Namun, dari koordinasi memang ada dari masyarakat yang menjadikan rumahnya lokasi penginapan jemaah yang hadir, kemudian home stay, serta pondok pesantren juga menyediakan tempat untuk menginap. Pondok pesantren milik Habib Novel, menyediakan tempat dan bisa menampung untuk 3.000 orang.