Bagikan:

JAKARTA – Dua pengguna lift di Apartemen Kalibata City yang ambruk pada Rabu, 25 Oktober lalu, mengaku trauma pascakejadian tersebut. Sebab, korban mengaku baru pertama kali dia merasakan kejadian tersebut.

“Saya takut, saya belum pernah seumur hidup,” kata Manda saat dikonfirmasi, Senin, 30 Oktober.

Saking traumanya, Manda yang mengalami luka pada bagian tangan akibat kejadian itu, kini lebih memilih naik lift barang. Sebab menurutnya lift barang dinilai lebih kuat.

“Saya tidak berani lagi naik lift orang, lebih baik naik lift barang. Katanya lebih kuat (di Apartemen Kalibata City ini). Kata orang-orang lebih kuat sedikit. Karena lift orang yang ambruk. Yang bagus lift barang aja,” ucapnya.

Terlebih, Manda mempertanyakan sikap pengelola yang dianggapnya lalai dalam mengantisipasi terjadinya lift jatuh. Apalagi, masih kata Manda, pihak sekuriti dan teknisi Apartemen Kalibata City telah mengetahui sebelum jika lift itu terjadi kendala.

“Engga ada pelang lift rusaknya. Saya tidak bohong. Saya ada CCTV sudah di olah TKP. Lift berfungsi boleh digunakan. Kalau lift rusak ada tanda, kaya palang gitu kaya engga boleh digunakan,” ucapnya.

“Pas saya jatuh (di dalam lift) saya dengar, obrolan sekuriti sama teknisi bahwa kemarin katanya rusak. Kenapa sekarang diaktifin,” tambahnya.

Oleh sebab itu, ia memutuskan untuk membuat laporan ke Polres Metro Jakarta Selatan terkait kelalaian terhadap pihak pengelola.

“Sudah (lapor polisi). Saya cuma mau, jangan sampai kejadian ini terulang lagi. Ini saya lantai 2 posisi ambruk. Apalagi kalau kantai 6-5 saya engga tahu hidup atau engga,” tutupnya.