PALEMBANG - Presiden Joko Widodo meresmikan proyek sistem pengelolaan limbah domestik terpusat (SPALDT) yang memiliki nilai penting bagi masyarakat setempat.
"Selama sembilan tahun ini saya telah meresmikan banyak sekali bendungan, bandara, jalan tol, pelabuhan dan berbagai infrastruktur lainnya. Tetapi baru kali ini yang pertama kalinya dalam sembilan tahun saya meresmikan sistem pengelolaan air limbah domestik yang terpusat," ujar Jokowi usai meresmikan proyek SPALDT dilansir ANTARA, Kamis, 26 Oktober.
Presiden Jokowi menegaskan sistem pengelolaan air limbah domestik terpusat ini sangat penting untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, juga meningkatkan kualitas lingkungan.
"Kita tahu Sungai Musi ini sangat penting bagi masyarakat di Provinsi Sumsel, khususnya di Kota Palembang. Namun kita juga tau sungai Musi juga dimanfaatkan masyarakat untuk mandi dan mendukung kegiatan rumah tangga lainnya padahal Sungai Musi sudah tercemar limbah sehingga dapat membahayakan kondisi kesehatan masyarakat," ujarnya yang didampingi PJ Wali Kota Palembang Ratu Dewa.
Menurut presiden, keberadaan sistem pengelolaan limbah domestik ini sangat penting untuk mengurangi pencemaran di sungai musi yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat dan menurunkan kualitas lingkungan di Palembang.
BACA JUGA:
"Saya menyambut baik pengoperasian sistem pengelolaan air limbah ini yang dibangun anggaran Rp1,32 triliun. Ini hasil kerjasama kolaborasi antara Pemerintah Australia yang paling banyak ini Rp690 miliar, kemudian pemerintah pusat Rp624 miliar dan pemerintah daerah Rp24 miliar," katanya.
Jokowi juga mengucapkan terimakasih pada Pemerintah Australia yang telah membantu proyek ini bagi masyarakat sehingga bisa terealisasi.
"Sekarang baru menjangkau 10 persen dari penduduk Palembang, nantinya bisa terus dilanjutkan agar Sungai Musi semakin bersih, indah, dan masyarakat yang hidup di sekitarnya dapat semakin sehat dan aman beraktivitas," imbuhnya.