Kasus Cacar Monyet Dunia Tembus 91 Ribu, Indonesia 14 Kasus 
ILUSTRASI PIXABAY

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memaparkan perkembangan kasus cacar monyet atau monkeypox saat ini. Mengutip pencatatan Badan Kesehatan Dunia (WHO) per 25 Oktober, kasus cacar monyet di dunia tembus 91 ribu.

"Sampai hari ini di Oktober, kasus monkeypox terulang dan keliatan banyak penularan terjadi di tahun 2023. Kalau dilihat di dunia secara global, estimasi kasus konfirmasi sekitar 91 ribu lebih dengan total kematian 157, dan yang sudah melaporkan 115 negara," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI Maxi Rein Rondonuwu dalam konferensi pers virtual, Kamis, 26 Oktober.

Sementara, per hari ini kasus cacar monyet di Indonesia tercatat 14 kasus. Satu kasus tercatat pada Agustus 2022 dan 13 kasus lainnya mulai tercatat sejak 13 Oktober 2023 hingga saat ini.

"Kasus kita ada 14, setiap hari rata-rata bertambah 2 sampai 3 kasus," ucap Maxi.

Terdapat 9 kasus suspek yang bergejala dan sudah melakukan pemeriksaan. Saat ini, kesembilan kasus tersebut masih menunggu hasil tes PCR. Lalu, sebanyak 17 kasus discarded atau suspek yang telah dinyatakan negatif cacar monyet.

"Kemudian 2 probable, ini ada gejala dan ada kontak dengan yang kasus konfirmasi tapi tidak atau belum diambil lab. Agak susah diambil laboratorium," ujar Maxi.

Kemenkes memcatat karakteristik dari kasus konfirmasi cacar monyet di Indonesia paling banyak usia paling banyak 25-29 tahun atau sebanyak 64 persen, kemudian sisanya 30-39 tahun atau 36 persen. Semua pasien cacar monyet berjenis kelamin laki-laki.

"Metode penularan, karena (kasus aktif) yang lain belum terbuka, tapi kemungkinan besar kontak seksual. Orientasi seksual paling banyak LSL (lelaki suka dengan lelaki) 86 persen. Heteroseksual dan biseksual ada, tapi paling banyak LSL," ujar Maxi.

Di dunia, kasus cacar monyet terbanyak berada di Amerika Serikat. Lalu pada negara-negara yang masuk dalam Organisasi Kesehatan Dunia Kantor Regional Asia Tenggara (SEARO), kasus cacar monyet terbanyak ada di Thailand.

Di SEARO tahun ini mulai April 2023 paling banyak kasus yaitu Thailand. Memang monkeypox tahun lalu ditetapkan sebagai PHEIC (kedaruratan kesehatan yang meresahkan dunia) tapi sudah berakhir 11 Mei 2023," tuturnya.

Penyebaran kasus atau monkeypox tengah menjadi perhatian pemerintah setelah temuan kasus aktif di Jakarta baru-baru ini. Monkeypox menular melalui droplet berupa dahak, bersin, liur yang mengkontaminasi lingkungan atau tangan, kontak kulit, kontak luka, cairan tubuh, dan kontak seksual.