Bagikan:

NTT - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menggelar simulasi penanggulangan penyakit berpotensi wabah di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis 26 Oktober.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu menyampaikan, simulasi dilaksanakan untuk mengevaluasi rencana kontingensi yang sudah disusun guna menghadapi kejadian penyakit berpotensi wabah.

"Tahun ini kita melihat potensi di Labuan Bajo sebagai daerah super prioritas pariwisata, sehingga perlu kita lakukan kesiapan kejadian yang mungkin terjadi di masa mendatang," katanya saat menyampaikan amanat via daring pada pembukaan simulasi, disitat Antara.

Maxi mengungkapkan pandemi COVID-19 memberikan pelajaran yang berharga dalam upaya peningkatan kesiapsiagaan menghadapi wabah.

"Pengalaman, kita termasuk negara yang tercepat menangani COVID-19, juga vaksinasi, dengan satu modal, yakni modal kerja sama," katanya.

Simulasi diawali dengan masuknya satu kapal dari negara tempat penularan penyakit dengan isyarat karantina berupa bendera kuning.

Kapten kapal menyampaikan informasi kedatangan kapal ke petugas stasiun radio pantai bahwa ada awak kapal yang sakit.

Informasi tersebut diteruskan ke Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Labuan Bajo, yang selanjutnya meminta informasi lebih lanjut tentang gejala penyakit, melakukan asesmen, dan mengarahkan kapal untuk berlabuh di zona karantina.

Sesudah itu, tim melakukan prosedur yang telah ditetapkan dalam penanganan kejadian penyakit berpotensi wabah.

Kemenkes melaksanakan simulasi pencegahan, deteksi, dan respons terhadap kejadian penyakit berpotensi wabah di pintu-pintu masuk wilayah, termasuk pelabuhan, bandara, dan pos lintas batas darat negara, bersama seluruh pemangku kepentingan terkait.

Sementara itu, Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi menekankan pentingnya modal kesehatan dalam pembangunan wilayah, termasuk pembangunan sektor usaha pariwisata.

"Mulai hari ini kita kampanye 'Jangan takut ke Labuan Bajo' karena sektor kesehatan sangat memadai," pungkasnya.