Bagikan:

JAKARTA - Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman menekankan perlunya menghentikan eskalasi militer antara pasukan Israel dan Palestina di Jalur Gaza, menegaskan penolakannya terhadap pemindahan paksa warga Palestina.

Pernyataannya disampaikan selama menerima panggilan telepon dari Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, menurut kantor berita resmi Saudi Press Agency (SPA).

"Selama panggilan tersebut, eskalasi militer yang saat ini terjadi di Gaza dan upaya yang dilakukan untuk menangani itu dibahas," menurut SPA dilansir ANTARA, Selasa, 25 Oktober.

Bin Salman menekankan "perlunya untuk segera membahas cara-cara untuk menghentikan operasi militer yang telah merenggut nyawa orang-orang yang tak berdosa.

Ia juga menolak menargetkan warga sipil dengan cara apa pun atau menargetkan infrastruktur dan kepentingan vital yang memengaruhi kehidupan sehari-hari mereka atau pemindahan paksa.

Dia juga menekankan "perlunya ketenangan, menghentikan eskalasi, dan mencegah situasi kian memburuk sehingga memengaruhi keamanan dan stabilitas kawasan."

Putra mahkota Saudi itu juga menyerukan pencabutan pengepungan di Gaza dan kepatuhan terhadap hukum kemanusiaan internasional serta mengizinkan masuknya bantuan wilayah tersebut.

Sementara itu, selama panggilan tersebut, Biden berterima kasih kepada bin Salman atas "upayanya mengurangi laju eskalasi dan mencegahnya meluas di kawasan tersebut."

Israel meluncurkan serangan pengeboman tanpa henti di Gaza menyusul serangan mengejutkan dari kelompok Hamas Palestina pada 7 Oktober, menyebabkan pengepungan warga di daerah itu secara total dan blokade makanan, bahan bakar serta pasokan medis.

Hampir 7.200 orang telah tewas dalam konflik tersebut, termasuk sedikitnya 5.791 warga Palestina dan 1.400 warga Israel.