Bagikan:

JAKARTA - Hashim Djojohadikusumo terharu dan berbahagia atas deklarasi yang disampaikan Forum Santri Ulama Indonesia (FUSI) untuk pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Dukungan dan deklarasi itu disampaikan dalam acara Bedah Buku "Alasan Mengapa Memilih Prabowo" yang berlangsung di Hotel Acacia Jakarta, Pusat, 24 Oktober malam.

Adik kandung Prabaowo Subianto tak bisa mengucapkan apresiasi dan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan FUSI. "Saya terharu dan sangat berbahagia. Bahwa sudah 28 tahun lebih Pak Prabowo itu menjadi anggota GP Ansor. Artinya dia sudah jadi keluarga besar NU. Hubungan Pak Prabowo dengan Gus Dur, NU dan GP Ansor sejak dulu amat dekat," katanya.

Karena itulah Hashim tak heran kalau antara kakaknya yang sudah memilih Gibran sebagai pasangan untuk maju ke lancah Pilpres 2024 begitu dekat dengan kalangan Nahdliyin. Hubungan itu sudah terjalin dan kemudian menimbulkan rasa saling percaya. Melalui FUSI ulama dan santri memberikan dukungan untuk pasangan calon Prabowo-Gibran.

Generasi Muda

Soal pilihan atas Gibran sebagai calon wakil presiden, menurut Hashim bukan sesuatu yang harus dipersoalkan. Karena di beragai belahan dunia orang muda juga dipercaya menjadi pemimpin. "Di Perancis Emmanuel Macron yang dilantik menjadi presiden di usia 39 tahun. Presiden Chile Gabriel Boric dilatik menjadi Presiden pada usia 35 tahun. Pekan lalu presiden terpilih Ecuador Daniel Noboa berusai 35 tahun, dan masih banyak lagi contoh yang lain. Jadi tidak perlu khawatir dengan anak muda," jelasnya.

Para ulama dan santri berfoto bersama dengan Hashim Djojohadikusumo dan Ketua Umum Gus Syaifuddin. (IST)
Para ulama dan santri berfoto bersama dengan Hashim Djojohadikusumo dan Ketua Umum Gus Syaifuddin. (IST)

Ia menambahkan pasangan Prabowo dan Gibran adalah perpaduan yang pas. Yang satu senior dan pasangannya junior. Suatu saat Prabowo harus pensiun Gibran yang akan meneruskan. "Kalau dikatakan belum banyak pengalaman saya kira dia bisa belajar dari Pak Prabowo dan juga pada Pak Jokowi," katanya.

Soal kritikan atas Gibran yang dinilai pemimpin yang karbitan, Hashim tak terlalu ambil pusing. Ia menyerahkan kepada rakyat untuk menilai dan memutuskan. "Kita serahkan kepada rakyat saja nanti saat pemilihan berlangsung. Ini kan bukan penunjukan. Pasangan ini saling melengkapi satu sama lain," kata Hashim Djojohadikusumo.

Sementara itu Gus Syaifuddin selaku Ketua Umum FUSI mengatakan ada alasan kuat mengapa mereka mendukung pasangan Prabowo dan Gibran untuk maju sebagai capres dan cawapres di Pilpres 2024. "Kenapa kami mendeklarasikan dan mendukung pasangan Prabowo- Gibran karena keduanya adalah calon pemimpin yang tepat untuk masa depan," tegasnya.

Ia menambahkan meski berbeda usia justru keduanya adalah kombinasi yang bagus. "Pak Prabowo memiliki pengalaman kepemimpinan yang luas, termasuk dalam bidang militer dan politik. Beliau memiliki reputasi yang baik sebagai seorang pemimpin yang tegas dan disiplin, namun juga memiliki kemampuan untuk memimpin dengan kearifan dan kebijaksanaan," katanya.

Selain itu, Pak Prabowo telah menunjukkan komitmennya untuk memajukan negara dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. "Visi dan misinya yang jelas untuk mengembangkan infrastruktur, meningkatkan kualitas pendidikan dan memperkuat pertahanan negara sangat relevan dengan kebutuhan saat ini. Sedangkan Gibran adalah sosok pemimpin muda yang penuh harapan. Kami yakin pasangan ini akan terpilih sebagai pemimpin masa depan Indonesia, itulah alasan mengapa FUSI mendeklarasikan dukungan untuk pasangan Prabowo – Gibran," tegasnya.

Selain Hashim Djojohadikusumo acara ini dihadiri pula oleh ulama dan santri serta petinggi dan fungsionaris partai Gerindra antara lain; Letjen TNI (Purn) Djamari Chaniago yang mewakili Prabowo Subianto, Marsekal TNI (Purn) Imam Supaat dan lani-lain. Dari kalangan ulama ada anggota DPR RI Nusron Wahid, KH Hasyim Wahab dari Pondok Pesantren Tambak Beras, Jombang, Jawa Timur, serta ulama dan santri berbagai wilayah di Indonesia.