Soal Gibran ke Jakarta Temui Petinggi PDIP, Olly Dondokambey: Saya Enggak Tahu

JAKARTA - Bendahara Umum PDI Perjuangan (PDIP) Olly Dondokambey mengaku tak tahu soal pertemuan antara Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dengan petinggi PDIP pada hari ini, Jumat, 20 Oktober.

Hal ini disampaikannya usai mendatangi rumah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Katanya, yang lebih tahu soal ini adalah Ketua DPP PDIP Puan Maharani.

“Saya enggak tahu, tanya Mbak Puan ya (soal pertemuan, red),” katanya kepada wartawan di kawasan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat.

Sementara soal kemungkinan Gibran menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo Subianto, Olly tak mau banyak bicara. “Kalau jadi pertemuan sama Mbak Puan,” tegasnya.

“Saya belum tahu dapat informasi,” sambung Olly.

Saat ini sudah tak ada aktivitas apapun di rumah Megawati. Hanya ada petugas yang berjaga di depan rumah dengan pagar berkelir putih.

Informasi beredar Gibran berangkat ke Jakarta Jumat sore dengan menggunakan pesawat Batik Air melalui Bandara Ahmad Yani Semarang. Keberangakatannya ini menjelang Rapat Pimpinan (Rapimnas) Partai Golkar yang akan dilaksanakan  pada Sabtu, 21 Oktober.

Kabar ini sempat ditanggapi Ketua DPC Gerindra Solo Ardianto Kuswinarno yang membenarkan kabar tersebut.

"Ini Mas Wali (Gibran, red) ke Jakarta betul. Saya sendiri belum tahu kegiatan apa, ini saya di Surabaya," katanya dikutip ANTARA, Jumat, 20 Oktober. 

Adapun pertemuan terakhirnya dengan Gibran terjadi saat rapat paripurna di Kantor DPRD Kota Surakarta pada Kamis, 19 Oktober. “Ngobrol bentar terus sudah. Bukan soal partai, soal pembangunan masjid," tegas Ardianto.

Sementara saat disinggung kepastian Gibran mendampingi Prabowo Subianto sebagai cawapres di Pemilu 2024, Ardianto mengatakan DPC Partai Gerindra Kota Surakarta kompak mengusulkan anak Presiden Jokowi itu.

"Sampai detik ini saya selaku Ketua DPC Solo tetap mengusulkan ke pusat, Mas Gibran jadi pendamping Pak Prabowo. (Jika nanti, Red.) Terakhir muncul siapa, saya juga nggak tahu, kami tetap bersikukuh anak muda yang harus diakomodasi," ujar Ardianto.