Bagikan:

JAKARTA - Pasangan bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan dan bakal calon wakil presiden (cawapres) Muhaimin Iskandar melakukan kunjungan di Nasdem Tower, Menteng, Jakarta Pusat 19 Oktober pagi, sebelum mereka melakukan pendaftaran ke gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Dalam kesempatan itu, Anies Baswedan mengenang ketika Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh memutuskan Anies sebagai bakal capres yang diusung di Pilpres 2024. Hal itu terjadi di Nasdem Tower, 3 Oktober 2022 lalu.

"Ketika bapak ketua umum mendeklarasikan di tempat ini, dan sehari sebelumnya kita berjumpa berdua. Sore itu dia mengatakan ini besar, ini tidak ringan, bung Anies. Bung Anies siap?" kata Anies.

Anies Baswedan mengaku siap menerima tawaran tersebut, meski ia tahu akan melewati banyak cobaan dan ujian.

“Saya bilang, 'Bang Surya bismillah, bila ini dijalani sama-sama, bila diniatkan dengan niat baik dan dengan komitmen bersama, saya Insyaallah (siap). Lalu, beliau peluk saya di ruangannya,” ucapnya.

"Sesudah itu gelombang (ujian) tidak pernah berhenti. Menerpa terus menerus, apa yang sedang ditunjukan kepada bangsa ini?" ujarnya.

Lebih lanjut, Anies Baswedan memaparkan saat ini kondisi hukum Indonesia dipenuhi dengan inkonsistensi. Untuk itu, majunya ia bersama Muhaimin Iskandar sebagai awal perubahan yang baik.

"Bangsa ini banyak yang bertanya. Mungkin berubah di ujung, mungkin berubah di tengah, kenapa? Sudah terlalu sering kita ditunjukan inkonsistensi, ditunjukan pada sikap berubah di tengah jalan. Hari ini kita menyaksikan bangsa ini sedang diberikan contoh apa itu konsistensi, apa itu keteguhan apa itu lisan dan perbuatan,”" ungkap mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Terakhir, Anies Baswedan mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu mendukung pasangan AMIN di Pilpres 2024.

“Semuanya bekerja bersama dalam ikhtiar Indonesia yang lebih baik, tetapi itu semua dimulai dari satu niat baik dan keteguhan, konsistensi, keberanian karena dasar benar. Insyaallah ini jadi pelajaran. Jadi hikmah dan Indonesia ke depan adalah Indonesia yang politiknya kembali dipercaya, pemimpin-pemimpinnya kembali dipegang kalimatnya,” tutupnya.