JAKARTA - Pascapembantaian Kelompok Separatis Teroris (KST) Papua dengan korban 7 tewas Aksi di Kali Ei Kabupaten Yahukimo. Tim Gabungan melakukan pengejaran dan penyisiran serta berhasil mengevakuasi 21 warga masyarakat.
Operasi dipimpin Mayor HR dari Satgas Yonif 7 Marinir dan Kodim 1715/YHK di bawah kendali Dansatgas Yonmar 7, pada Rabu 18 Oktober.
Kapuspen TNI Laksda TNI Julius Widjojono menyatakan, personel gabungan yang dipimpin Mayor HR, baik dari unsur TNI dan jajaran Polri langsung berangkat menuju wilayah Kali Ei.
Setibanya di Pos Brimob Kali Kolop, Tim Gabungan TNI-Polri melaksanakan koordinasi tentang situasi dan kondisi di wilayah Kali Ei,
"Tim Gabungan bergerak menuju Kali Ei dan Kali Kuk untuk memastikan keberadaan masyarakat yang menyelamatkan diri dari pembantaian KST tersebut," kata Julius dalam keteranganya, Kamis 19 Oktober.
Dari laporan di lapangan, Tim gabungan TNI berhasil memantau pergerakan KST, terpantau kurang lebih 20 orang KST Papua dengan membawa 5 pucuk senjata, 2 senjata organik jenis Sniper dan SS1 serta 3 pucuk senjata rakitan, mereka bergerak menjauh menuju ke arah pegunungan.
Tim Gabungan TNI-Polri berupaya terus bergerak untuk melaksanakan pengejaran ke arah munculnya KST Papua, namun KST terus bergerak semakin menjauh.
Selanjutnya Kapuspen TNI menyampaikan bahwa TNI akan senantiasa membantu masyarakat dan terus menciptakan rasa aman di wilayah Papua.
“Hasil penyisiran yang dilakukan, Tim Gabungan TNI-Polri berhasil mengevakuasi 21 orang masyarakat yg ketakutan yang berhasil meloloskan diri pada kejadian pembantaian oleh KST Papua pada tanggal 16 Oktober 2023 lalu,” paparnya.
Warga yang diselamatkan dari pembantaian KST tersebut sangat membutuhkan bantuan. Kondisi mereka pada umumnya masih trauma dengan kejadian tersebut, karena melihat beberapa rekannya tewas di tangan KST.
Selanjutnya Tim Gabungan bergerak dari Kali Ei menuju Kodim 1715/YHK dengan membawa 21 orang non OAP yang berhasil di evakuasi.
"Warga masyarakat yang berhasil di evakuasi diserahkan oleh Tim Gabungan ke Kodim 1715/YHK untuk pengamanan dan tindakan pemulihan selanjutnya." tambah Julius.
BACA JUGA:
Sebelumnya telah diberitakan, pada Senin (16/10) sejumlah 30 orang KST Papua menyerang area penambangan emas ilegal yang ada di Kali Ei, Kampung Mosom Duba, Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Tujuh warga yang merupakan pendulang emas tewas dibunuh, dan warga masyarakat lainnya berupaya menyelamatkan diri. KST ini merupakan pimpinan Asbak Koranue, bagian dari kelompok Egianus Kogoya.