Bagikan:

JAKARTA - Jalan Tol Cikampek-Palimanan (Cipali) mengalami ambles dan tidak bisa dilewati oleh kendaraan di Km 122+400 arah Jakarta. Penyebabnya diduga karena rekomendasi analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) saat pembangunan jalan tol tak dilaksanakan.  

Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat Djoko Setijowarno mengatakan ada dua hal yang harus diperhatikan dalam pembangunan jalan tol yaitu daya dukung kontruksi dan daya dukung lingkungan di sekitarnya. 

Djoko menduga saat pembangunan jalan Tol Cipali ini, rekomendasi AMDAL tidak dijalankan. Sehingga, penyebab amblesnya jalan tol sedemikian parah bisa jadi disebabkan karena daya dukung lingkungan tidak diperhatikan. 

"Jadi AMDAL itu dugaan saya tidak pernah dilaksankan. Artinya kita bukan bicara daya dukung kontruksi jalan. Tapi juga bicara daya dukung lingkungan. Lingkungan sekitarnya itu bagaimana? Mendukung enggak? Kita harus buka dokumen AMNDAL itu. Mestinya dalam pembangunan dulu, itu dokumen AMDAL dibuka, dilihat rekomendasinya. Saya yakin tidak dilakukan," tuturnya, saat dihubungi VOI, di Jakarta, Selasa, 9 Februari. 

Menurut dia, pembangunan jalan Tol Cipali ini hanya memperhatikan kontruksinya. Sedangkan, rekomendasi AMDAL tidak diperhatikan. Padahal, bisa jadi dalam rekomendasi itu dijelaskan apa saja yang harus lakukan sebelum membangun jalan tol. 

"Mungkin ada rekomendasi AMDAL yang belum dilaksanakan begitu. Jadi ini persoalan lingkungan. Jangan hanya bicara kontruksi. Bagaimana daya dukung lingkungan," ucapnya. 

Dugaan Djoko ini diperkuat oleh fakta bahwa Tol Cipali juga pernah ambles karena banjir di tahun 2016. Titiknya berada di kilometer 79 tepatnya di wilayah Kampung Citenjo, Desa Cimahi, Kecamatan Campaka, Purwakarta, Jawa Barat. Di titik ini bahu jalan Tol ambles sepanjang lima meter dengan kedalaman di atas 10 Meter. 

"Pernah tahun 2016. Kena banjir juga. Banjir sudah beberapa kali di Cipali itu. Cuma titiknya beda. Tidak separah saat ini. Jadi kemungkinan pada saat dibangun itu, studi AMDAL tidak dilihat. Tidak ada yang mengawasi, coba tanya Kementerian PUPR," ujarnya. 

Astra Tol Cipali selaku pengelola jalan Tol Cipali akhirnya memberlakukan penutupan ruas jalan yang mengarah ke Jakarta dan memberlakukan contraflow mulai dari Km 117 hingga Km 126. Akibat ruas jalan tol ambles dan tidak bisa dilewati oleh kendaraan di Km 122+400 arah Jakarta. 

Koordinasi dengan kepolisian pun telah dilakukan dengan melakukan contraflow sejak 9 Februari 2021 pukul 01.00 WIB. 

Perbaikan jalan ambles akan memakan waktu sekitar dua pekan. Untuk mengurangi beban lalu lintas, dibangun lajur darurat di median, diperkirakan memakan waktu tiga hari.