Bagikan:

JAKARTA - Lembaga survei Poltracking Indonesia memotret kedekatan publik dengan Nahdlatul Ulama (NU) yang berpengaruh pada tingkat keterpilihan tiga bakal calon presiden (bacapres) yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan. 

Poltracking mencatat sebanyak 80,1 persen publik yang merasa dekat dengan organisasi Nahdlatul Ulama (NU) cenderung memilih Prabowo atau Ganjar dibanding Anies yang berpasangan dengan Ketua Umum PKB sekaligus warga NU, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. 

"Pemilih yang merasa dekat dengan NU memiliki kecenderungan memilih calon presiden cukup berimbang kepada Prabowo Subianto 41,7 persen, dan Ganjar Pranowo 37,5 persen, sedangkan Anies Baswedan 14,6 persen," ujar Direktur Riset Poltracking Indonesia, Arya Budi dalam paparan survei, Rabu, 11 Oktober. 

Sementara untuk calon wakil presiden, lanjut Arya, publik yang punya kedekatan dengan NU cenderung berimbang memilih Erick Thohir dengan 20,8 persen dan Mahfud MD 17, 2 persen. 

"Sedangkan untuk Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebesar 16,7 persen, dan kepada Khofifah Indar Parawansa 13,7 persen," lanjutnya. 

Sementara untuk Ridwan Kamil 8,1 persen, Sandiaga Salahuddin Uno 4,1 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 2,7 persen, Andika Perkasa 2,0 persen, Puan Maharani 2,0 persen, dan Airlangga Hartarto 0,5 persen. 

Poltracking Indonesia menggelar survei pada 25 September-1 Oktober 2023 di Jawa Timur menggunakan metode stratified multistage random sampling. Jumlah sampel dalam survei ini adalah 1.000 responden dengan margin of error +/- 3.1 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Sebagai informasi, Jawa Timur adalah provinsi penentu dan terpadat kedua secara DPT. Lebih dari 31 juta pemilih atau sekitar 15,5 persen pemilih ada di Jawa Timur. Ada faktor lain yang membuat Jawa Timur menjadi menarik, secara kultural Jawa Timur basis Nahdlatul Ulama, salah satu faktor yang selalu diperhitungkan dalam kontestasi Pilpres. 

Pada sisi lain, Jawa Timur dianggap provinsi “tak bertuan”, sehingga Jawa Timur potensial menjadi penentu kemenangan Pilpres. Kalkulasi politik berkaitan dengan potensi kemenangan dan representasi suara dari Jawa Timur, akan menjadi salah satu pertimbangan penting dalam Pilpres 2024.