Bagikan:

JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyebut gedung-gedung sekolah di Jakarta perlu dievaluasi dari aspek keamanannya.

Hal ini buntut berulang kembali kasus jatuhnya siswa dari lantai 4 gedung sekolah hingga meninggal dunia.

Evaluasi bangunan ini ditegaskan Heru perlu dilakukan selain pengawasan kegiatan siswa oleh para gurunya. Heru telah menginstruksikan Dinas Pendidikan DKI melaksanakan evaluasi tersebut.

"Kemarin kan waktu ngumpul saya sudah minta dinas pendidikan evaluasi, mungkin harus dicek anak-anak sekolah, terus bangunan juga perlu kita evaluasi," kata Heru di gedung DPRD DKI Jakarta, Senin, 9 Oktober.

Tewasnya pelajar kelas 3 SMP Negeri 132 Cengkareng akibat terjatuh dari lantai 4 gedung sekolah membuat geger warga sekitar. Terlebih peristiwa yang terjadi pada Senin, 9 Oktober, itu terjadi di pagi hari.

Unit Reskrim Polsek Cengkareng melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksimata terkait kejadian kematian pelajar SMP Negeri 132 tewas dengan luka parah di bagian kepala pecah.

"Ada 3 orang saksi kami mintai keterangan. Masih dicek rekaman untuk CCTV di lokasi kejadian," ujar Kapolsek Cengkareng, Kompol Hasoloan Situmorang kepada wartawan.

Sementara dari hasil pemeriksaan luar dari hasil olah TKP, petugas Tim Identifikasi Polres Metro Jakarta Barat tidak menemukan tanda bekas penganiayaan di tubuh korban.

"Tampak luar tidak ada (tanda bekas penganiayaan)," ucapnya.

Kompol Hasoloan menjelaskan, kejadian itu terjadi di SMP Negeri 132 Cengkareng. Tubuh korban ditemukan oleh warga di luar pagar belakang gedung sekolah sudah bersimbah darah sekitar pukul 09.30 WIB.

"Masih pakai seragam lengkap karena aktifitas kegiatan belajar-mengajar. Masih kita dalami mengenai kejadian sebenarnya apakah terpeleset atau yang lain masih kita dalami," katanya.

Sementara tiga orang saksi yang diperiksa merupakan teman korban.

"Nanti dari pihak sekolah akan kita ambil keterangan juga. Untuk saksi pelajar, nanti ada pendampingan dari orangtuanya dan pihak sekolah," ucapnya.

Korban dibawa ke RS Graha Kedoya untuk proses lebih lanjut.