JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengutuk serangan mendadak oleh militan Hamas dan menyatakan komitmen Amerika Serikat untuk mendukung Israel dalam mempertahankan diri. Serangan ini juga mendapat kecaman global dan menimbulkan kekhawatiran akan eskalasi konflik yang lebih luas.
Biden memberikan peringatan keras kepada musuh-musuh Israel untuk tidak memanfaatkan situasi ini. Eskalasi konflik ini dinilai mengancam upaya normalisasi antara Arab-Israel.
"Amerika Serikat berdiri bersama rakyat Israel menghadapi serangan teroris ini. Israel memiliki hak untuk membela diri dan warganya, tanpa syarat. Tidak pernah ada justifikasi untuk serangan teroris. Dukungan kami terhadap keamanan Israel tetap kuat dan teguh," kata Biden dikutip dari Associated Press, Minggu 8 Oktober.
Serangan Hamas yang tidak terduga ini terjadi tidak lama setelah perayaan Yom Kippur, hari raya dalam kalender Yahudi, dan merupakan serangan paling mematikan di Israel dalam beberapa tahun terakhir. Israel telah merespons dengan serangan udara di Gaza dan menyatakan bahwa mereka berada dalam keadaan perang.
Pemerintah AS telah berencana untuk mengembangkan kesepakatan normalisasi Abraham Accords antara Arab-Israel, tetapi eskalasi konflik ini menjadi hambatan besar.
Meskipun AS berusaha meredakan situasi dengan berkoordinasi dengan mitra regional, seperti Mesir, Yordania, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab, para pejabat mengakui bahwa solusi jangka pendek belum terlihat.
Sejumlah pemimpin dunia juga telah menegaskan hak Israel untuk membela diri dan mengecam serangan Hamas. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, menyatakan Israel memiliki hak untuk membela diri dari serangan Palestina.
Pimpinan Eropa dan pemimpin negara lainnya juga mengecam serangan Hamas sebagai tindakan terorisme. Situasi ini dinilai kompleks dan menimbulkan keprihatinan global akan eskalasi lebih lanjut dalam konflik Israel-Palestina.
"Kekerasan bukanlah solusi politik atau tindakan keberanian. Ini adalah tindakan terorisme murni," kata Presiden Komisi Eropa, Ursula Von Der Leyen.
BACA JUGA:
"Israel memiliki hak mutlak untuk membela diri," cuit Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak yang mengaku terkejut dengan serangan tersebut.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Bogdanov mengatakan negaranya mendorong gencatan senjata dan perdamaian antara Hamas dan Israel. Sementara Arab Saudi mendesak kedua belah pihak segera menghentikan pertempuran dan menahan diri, demi melindungi warga sipil.