Bagikan:

JAKARTA – Direktur eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi mengungkapkan dukungan basis massa Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ke Prabowo Subianto masih lebih besar daripada Anies Baswedan.

Menurut dia, hal tersebut bisa terbaca dari hasil riset Lembaga Survei Indonesia (LSI) tentang pilihan presiden menurut pilihan partai. Saat elite PKB memutuskan bergabung dengan Koalisi Perubahan dan Muhaimin Iskandar dideklarasikan sebagai bakal calon wakil presiden, basis massa PKB yang masih mendukung Prabowo menunjukkan angka sebesar 47,4 persen.

“Sedangkan yang mendukung Anies Baswedan hanya di angka 28,2 persen,” ujar Burhan dalam keterangannya, Sabtu, 7 Oktober.

Dia membandingkan peralihan dukungan setelah elite parpol PKB memutuskan pindah koalisi dengan Partai Demokrat. Dari data LSI, lanjut Burhan, basis massa PD yang masih mendukung Anies hanya 16,8 persen.

Sementara yang mendukung Prabowo Subianto mencapai angka 70,2 persen setelah elite PD menyatakan bergabung dan mendukung pencalonan Ketua Umum Partai Gerindra itu di pilpres 2024.

“Jadi, saat elite PD pindah dari Anies ke Prabowo, basis massa mereka lebih cepat merespons, atau tegak lurus dengan keputusan elite partai,” tambah Burhan.

Dosen FISIP UIN Syarif Hidayatullah ini menilai, ada pola berbeda antara dua parpol yang melakukan perpindahan dukungan. Untuk PKB yang awalnya mendukung Prabowo lalu berpindah ke Koalisi Perubahan, dan Demokrat yang mendukung Anies lalu beralih ke Prabowo memiliki perbedaan basis massa.

“Jadi saya sebut pola yang berbeda karena basis Demokrat lebih cepat move on, sementara basis PKB itu tidak serta merta milih Anies Baswedan, meskipun Muhaimin menjadi pendamping Anies. Mungkin salah satu penyebabnya adalah PKB lebih lama bersama Prabowo dibanding Anies,” tutup Burhanuddin Muhtadi.